Menu Sarapan Harus Sesuai dengan Jenis Aktivitas, Ini Kata Dokter Gizi
Ilustrasi sarapan pagi yang sehat dan sesuai aktivitas tubuh.-Foto:tangkapanlayar/genpi.co-
RADARTASIK.COM - Menu sarapan harus disesuaikan dengan jenis aktivitas harian dan kebutuhan nutrisi masing-masing orang.
Dokter Gizi Klinik Siloam Hospitals TB Simatupang Jakarta dr. Christopher Andrian mengatakan kebutuhan asupan nutrisi tiap orang berbeda-beda.
Tergantung, seusai sarapan kita mau apa? Sarapan itu kan bahasa Inggrisnya breakfast. Kita break fasting, karena kita sudah puasa selama tidur,” ujarnya, dilansir dari Antara, Sabtu 17 September 2022.
Christopher pun menyinggung perihal jenis diet yang memungkinkan seseorang melewatkan sarapan, yaitu intermittent fasting.
BACA JUGA:3 Cara Masak Ayam Goreng dari Berbagai Daerah di Indonesia
Menurut Christopher, pola diet intermittent fasting sebenarnya bisa membantu menurunkan berat badan.
Pola diet itu dilakukan dengan cara menentukan jadwal makanan di jam-jam tertentu. Jika menjalani pola ini, seseorang biasanya merapel makan pada jam yang ditentukan, misalnya dari pukul 12 siang hingga 5 sore.
Ini ada plus minusnya sebetulnya. Karena kalau misalnya kita kasih detail seperti itu berarti dia cuma punya waktu makan itu pendek.
Mau makan apa saja bebas yang penting dari jam 12 sampai jam 5," paparnya.
BACA JUGA:Grup YANG
Christopher mengatakan jika seseorang menjalani intermittent fasting, mereka tidak apa-apa untuk tak sarapan.
“Itu berarti dia mengurangi impact kalori hariannya. Namun, tergantung makanannya apa. Balik lagi sama kebiasaan," tuturnya.
Meskipun begitu, Christopher menyarankan agar seseorang mengenali diri sendiri terlebih dulu sebelum memilih jenis diet agar lebih efektif dan sehat.
Pasalnya, ada beberapa orang yang menderita penyakit tertentu dan diharuskan untuk menjaga pola makan dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: