Ini Respons Budiman Sudjatmiko, Tokoh Reformasi 98 soal Maraknya Demonstrasi Menolak Kenaikan Harga BBM

Ini Respons Budiman Sudjatmiko, Tokoh Reformasi 98 soal Maraknya Demonstrasi Menolak Kenaikan Harga BBM

Budiman Sudjatmiko, tokoh gerakan Reformasi 98 ditemui di Gedung Wanita Jl Pemuda, Kota Cirebon, Sabtu, 10 September 2022. Foto: Dedi Haryadi-radarcirebon.com--

CIREBON, RADARTASIK.COM— Gelombang demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di daerah-daerah dianggap wajar, karena itu bagian dari demokrasi. 

Demikian dikatakan Budiman Sudjatmiko, tokoh gerakan Reformasi 98, yang kini menjadi politisi PDI Perjuangan.

Budiman Sudjatmiko, yang pernah merasakan dinginnya penjara di rezim Orde Baru itu menilai, demonstrasi menolak kenaikan harga BBM adalah bagian dari demokrasi. 

Namun demikian, mantan Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) meminta agar demonstrasi tidak melanggar hukum (anarkis).

BACA JUGA: Sadis! Anak Perempuan 10 Tahun Diperkosa Tukang Sapu dan Kepala Sekolah di Gudang, Sebelumnya…

"Unjuk rasa itu sah-sah saja tidak ada masalah dan itu hak semua orang. Dan juga tidak boleh dilarang, karena unjuk rasa merupakan salah satu bagian dari demokrasi,” ujar Budiman Sudjatmiko ditemui radarcirebon.com saat menghadiri acara 'Ngaji Ideologi' di Gedung Wanita Jl Pemuda, Kota Cirebon, Sabtu, 10 September 2022.

Meskipun begitu, kata dia, demonstrasi harus diimbangi dengan memberikan solusi untuk pemerintah sehingga ada pemikiran alternatif untuk menyiasati naiknya harga BBM. 

“Dan dalam negara demokrasi maraknya demonstrasi merupakan hal yang harus dilakukan," ungkap Budiman Sudjatmiko.

BACA JUGA: Korban Meninggal di Sawah Parakannyasag, Indihiang, Tasik, Sebelumnya Hilang, Dicari Keluarga dan Warga

Budiman Sudjatmiko menyebutkan, krisis perang merupakan menjadi penyebab harga minyak dunia naik. 

Sementara, pasokannya berkurang. Dan berimbas naiknya harga BBM.

"Dengan kondisi ini, pemerintah butuh menstabilkan harga. Sehingga bisa ditanggung oleh APBN. Karena, kalau terus di subsidi oleh APBN maka tidak ada uang untuk pembangunan maupun bantuan sosial lainnya," sebutnya.

Dikatakannya, lebih bagus para mahasiswa berdialog dengan pemerintah.

BACA JUGA: Di Tugu Simpang Lima Tasikmalaya, PKS Gaungkan Penolakan Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarcirebon.com