PSK dan Gay Penyumbang Terbesar Kasus HIV dan Aids di Pangandaran

PSK dan Gay Penyumbang Terbesar Kasus HIV dan Aids di Pangandaran

Ilustrasi stop HIV/AIDS. Sumber: promkes.kemkes.go.id--

PANGANDARAN, RADARTASIK.COM – Kasus human immunodeficiency virus (HIV) dan acquired immunodeficiency syndrome (Aids) di Kabupaten Pangandaran disumbang oleh para pekerja seks komersial (PSK) dan lelaki seks lelaki (LSL).

Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pangandaran Aang Syarfurahmat mengatakan PSK dan LSL merupakan populasi kunci dalam kasus penyebaran HIV/Aids di Kabupaten Pangandaran.

”Kalau untuk yang PSK mungkin masih bisa terdeteksi, namun untuk LSL kadang sulit terdeteksi,” katanya kepada wartawan, Selasa 30 Agustus 2022.

BACA JUGA:Kasus HIV/AIDS di Tasikmalaya Terus Ditemukan: Istri Tertular dari Suami, Pun Sebaliknya...

BACA JUGA:Presiden Sebut Ricky Kambuaya Saat Peresmian Papua Football Academy

Pada 2021, jumlah komulatif yang positif mencapai empat orang dan di 2022 ada 52 orang yang positif. ”Ada peningkatan yanh cukup signfikan,” lanjutnya.

Tes HIV/Aids itu sudah dilakukan setidaknya kepada 4.000 orang lebih. ”Yang angka 52 orang itu, dari Januari sampai dengan Juli, baru pertengahan tahun tapi jumlahnya cukup banyak,” tambahnya.

Dia memastikan bahwa masih ada orang yang beresiko tertular tetapi belum melalukan tes. ”Biasanya tes untuk deteksi ODHA, dilakukan di tiga Puskesmas Parigi, Cikembulan dan Pangandaran,” jelasnya.

BACA JUGA:Presiden Sebut Ricky Kambuaya Saat Peresmian Papua Football Academy

BACA JUGA:Biadab! dalam 3 Bulan, Guru SMP Cabuli 30 Siswinya

Kepala Puskesmas Pangandaran dr Indah Adhiarini Sukma mengatakan kaum LSL memang baru bisa dideteksi saat mereka sudah mengalami gejala. ”Kemudian mereka melakukan tes dan hasilnya positif,” ujarnya.

Dia membeberkan bahwa pasien HIV dari kalangan LSL di Kabupaten Pangandaran sebanyak 21 orang. ”Sementara dari kalangan PSK sebanyak tiga orang,” ucapnya. 

Setidaknya ada 110 PSK yang rutin melakukan pemeriksaan di Puskesmas Pangandaran. ”Dari 110 PSK itu, 15 persen warga lokal dan 85 persenya dari luar daerah,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: