Ibu dan Anak Terbakar di Cimerak, Warga dengan Heroik Menyelamatkannya, Masuk ke Rumah saat Api Berkobar
Jenazah bocah korban kebakaran di Cimerak Kota Tasikmalaya saat di ruang pemulasaraan jenazah RSUD dr Soekardjo, Selasa 23 Agustus 2022 malam. - Rezza Rizaldi-radartasik.disway.id
TASIKMALAYA,RADARTASIK.COM — Warga menceritakan detik-detik penyelematan ibu dan anak, korban kebakaran rumah di Kampung Cimerak blok RT 05, RW 03, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya.
Saat itu rumah di Kampung Cimerak blok RT 05, RW 03, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya itu terbakar, Selasa, 23 Agustus 2022 sekitar pukul 14.00 WIB.
Ari Arianto (42), saksi kejadian yang juga tetangga korban menceritakan saat penyelamatan ibu dan anak korban kebakaran.
Saat itu, warga melihat kepulan asap hitam keluar dari rumah korban. Warga pun bergegas masuk dan mengevakuasi kedua korban, meski saat itu api tengah mengamuk.
"Jadi adik korban yang rumahnya di depan, teriak minta tolong. Saya langsung masuk ke rumah korban. Di dalam rumah itu sudah banyak asap hitam," ujar Ari Arianto (42), saksi kejadian yang juga tetangga korban.
"Lalu pas di kamar yang kedua, terdengar teriakan korban minta tolong. Saya buka pintunya ada api besar. Saya keluar rumah lagi dan bawa seember air dan siram kamar itu. Ketika api mengecil saya masuk lagi ke kamar itu," sambung Ari.
Di lokasi kamar kedua tersebut, Iik Ekawati (57) dan anaknya, berinisial AJ, bocah berusia 6 tahun berada di atas kasur. Api berada di kaki korban yang membakar kasur.
"Anaknya luka parah kebakar. Tangannya keras ke atas. Tapi masih bernafas. Saya langsung ambil anaknya dulu. Posisinya lagi dempetan sama ibunya di atas kasur," terangnya.
Dia menggendong bocah yang menjadi korban, lalu dibonceng naik motor temannya menuju Puskesmas Purbaratu.
"Anaknya tak nangis, kuat. Ibunya sempat pingsan. Kalau anaknya pas ditemukan gulang-guling gerak-gerak tapi tangannya keras," tambahnya.
Saat dia membawa anak tersebut, para tetangga lainnya menolong si ibu yang juga korban.
"Saya sempat mengira anaknya meninggal. Karena kedua tangannya mengeras. Tapi masih bernafas dan tak nangis. Kuat anaknya," sebut dia lagi.
Saksi lainnya yang juga kerabat korban, Encep Alek Iskandar (43) menuturkan, saat masuk ke rumah korban melihat ada api di mesin cuci.
Disusul kemudian mendengar suara minta tolong dari salah satu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: