Hanya Mendekap Gabus Styrofoam, Daeng Riboko Berjuang Bertahan Hidup 10 Hari di Tengah Lautan

Hanya Mendekap Gabus Styrofoam, Daeng Riboko Berjuang Bertahan Hidup 10 Hari di Tengah Lautan

Ilustrasi tengelam --Pixabay

MAKASSAR, RADARTASIK.COM - Muhammad Daeng Riboko (30) tak akan pernah melupakan perjuangan hidupnya bertahan selama 10 hari di tengah lautan setelah perahunya terbalik.

Pria asal Kabupaten Gowa, Sulsel ini nekat mengarungi Selat Makassar dari Pare-pare menuju Pulau Kalimantan.

Daeng Riboko ingin mengubah nasib dan mencoba peruntungannya di Pulau Kalimantan. Nahas, perahunya terbalik dihempas ombak.

BACA JUGA:Kapolri Ancam Copot Kapolda sampai Pejabat Mabes Jika Terlibat Judi Online

Pantang menyerah, walaupun berulang kali perahunya terbalik. Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, ia terus berusaha menggapai perahunya dan mengembalikannya ke posisi semula.

Berhasil menaiki kembali perahu bercadik itu, Muhammad Daeng Riboko bertahan hidup hanya dengan mendekap gabus styrofoam dan berharap ada pertolongan.

Sejauh mata memandang, Daeng Riboko hanya melihat lautan tak bertepi.

BACA JUGA:Terlibat Pertengkaran, Aseng Pemilik Ruko di Lembang Tikam Letkol Purnawirawan TNI Hingga Tewas

Perih akibat luka di kulitnya yang terkena paparan sinar matahari di siang hari, ditambah rasa haus dan lapar. Pria berkulit sawo matang itu hanya pasrah dibawa oleh perahunya yang terombang-ambing dihempas ombak silih berganti.

Hari demi hari berlalu.. hanya keajaiban yang membuat Daeng Riboko masih hidup setelah tubuhnya lunglai tak berdaya.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Pagi Ini, Pengendara Motor Bebek Tewas Terlindas Truk Semen di Jalan SL Tobing, Tasikmalaya

Tak terasa sudah sepuluh hari ia bertahan hidup.

Akhirnya, keberuntungan pun tiba, awak kapal Motor (KM) STB 14 dari kejauhan melihat sebuah perahu terombang-ambing.

Saat itu, KM STB belayar menuju Banjarmasin. Awak kapal melihat sesosok pria dalam kondisi lemas di atas perahunya dengan posisi tengkurap dan mendekap gabus styrofoam.

Awak kapal segera melaporkannya ke nakhoda KM STB 14, Fredy Muhamad Friady.

Sang Nakhoda memerintahkan untuk melakukan operasi penyelamatan terhadap Muhammad Daeng Riboko. Dua awak kapal segera terjun ke lautan untuk menyelamatkan pria asal Gowa itu.

Nakhoda KM STB 14, Fredy Muhamad Friady, menjelaskan, berdasarkan informasi yang diperolehnya dari Muhammad Daeng Riboko, yang bersangkutan niatnya menyeberang lautan dari Kota Parepare menuju Kalimantan menggunakan perahu untuk mencari pekerjaan.

Saat ditemukan korban dalam kondisi lemas. "Korban telah terapung selama 10 hari, saat sedang diselamatkan oleh KM STB14, kulit tubuh korban terluka atau lecet karena terkikis air laut, panas matahari dan gesekan dari rakit," tuturnya.

"Ciri-ciri korban mengenakan jaket atau sweater hitam dan celana training panjang hitam, kulit sawo matang, rambut hitam panjang sebahu. Keluarga korban belum dapat dihubungi dan diketahui karena telepon selulernya hilang terhempas gelombang laut beserta tas korban," pungkas Fredy, Rabu 17 Agustus 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fin.co.id