Pakai Nomor Punggung 13, Pesepak Bola Tewas Tersambar Petir di Lapangan

Pakai Nomor Punggung 13, Pesepak Bola Tewas Tersambar Petir di Lapangan

Ilustrasi Petir--

SUKABUMI, RADARTASIK.COM – Banyak orang yang menganggap 13 angka yang melambangkan kesialan.

Di dunia sepak bola, banyak pemain legendaris yang memakai nomor punggung 13, Alesandro Nesta dan Michael Ballack salah satunya.

Namun, nasib naas dialami Edi Kurniawan,  pemain Pepermi FC yang berusia 45 tahun tersebut tewas di lapangan larena tersambar petir.  

BACA JUGA:Pelajar Dicekoki Miras Lalu Dirudapaksa, saat Ditemukan di Pinggir Jalan seperti Linglung

Edi tewas saat pertandingan persahabatan Pepermi FC versus YGS FC di Lapang Korpri Cisaat, Sukabumi  baru memasuki menit ke-15.

Wasit sebenarnya hendak menghentikan pertandingan melihat kondisi cuaca kurang bersahabat. Ketika akan meniup peluit, tiba-tiba petir menyambar kembali.

Seluruh pemain, penonton dan panitia terkejut melihat salah satu pemain Pepermi FC bernomor punggung 13 atas nama Edi Kurniawan tergelak di tengah lapangan.

BACA JUGA:Kejutan, Guru SD yang Cantik ini Dapat Undangan Ikuti Upacara Detik-detik Proklamasi di Istana Negara
Petugas kesehatan pun langsung menuju tengah lapangan untuk memberikan pertolongan pertama.

Akan tetapi, korban sama sekali tidak merespons, kemudian Edi dibawa ke RS Betha Medika Cisaat untuk mendapatkan penanganan medis.

Sayangnya nyawa pria yang berprofesi sebagai wiraswasta ini tidak tertolong.

Setelah visum et repertum, terdapat sejumlah luka bakar di beberapa bagian tubuhnya akibat sambaran petir.

Jenazah pesebak bola ini pun kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan.

“Korban meninggal dunia diketahui bernama Edi Kurniawan warga Kampung Cangkorah, RT 008/004, Desa Cikaret, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi,” kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP S.Y. Zainal Abidin.

Sebelum terjadi musibah ini, tutur Zainal, pihak pengelola stadion dan wasit meminta untuk menunda pertandingan karena hujan, apalagi terdengar beberapa kali bunyi petir.

Ketika wasit akan meniup peluit tanda penundaan pertandingan, petir menyambar lagi, kemudian mengenai salah seorang pemain sepak bola yang berada di tengah lapangan.

“Kami sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi terkait dengan kejadian itu. Kasus kematian salah seorang pesepak bola tersebut murni akibat musibah atau tersambar petir,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: