Kreatif, Warga Cilingga dan Cibahong di Tasikmalaya Membuat Lorong Merah Putih Sepanjang 250 Meter
Warga Kampung Cilingga dan Kampung Cibahong Desa Sukamenak Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya membuat lorong merah putih untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan RI ke-77. Foto: Istimewa--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Ratusan meter kain merah putih dipasang di lorong jalan Kampung Cilingga dan Kampung Cibahong, Desa Sukamenak, Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya.
Pemasangan bentangan kain merah putih itu untuk menyambut dan memeriahkan Hari Kemerdekaan RI ke-77.
Ratusan meter kain merah putih dipasang di kiri dan kanan jalan serta di atas badan jalan, sehingga suasananya mirip memasuki sebuah terowongan.
BACA JUGA: Tak Masuk Pendataan BKN, Waduh Bagaimana Nasib Honorer Usia di Atas 56 Tahun, Ini Penjelasannya
"Kalau panjang lorong merah putihnya saja ada sekitar 250 meter. Sementara total panjang jalan yang kami hias dengan bentangan kain, bendera dan umbul-umbul unik kurang lebih ada 500 meter," ujar Ketua RT 20 Kampung Cilingga, Asep Ajat, Selasa 9 Agustus 2022.
Ide awal pembuatan lorong kain merah putih berasal dari warga. Terlebih di kampung tersebut rata-rata bermata pencaharian sebagai pengusaha bordir, sehingga cukup mudah untuk mengumpulkan kain yang dibutuhkan.
BACA JUGA: Pak Bupati Ciamis, di Lokasi Kecelakaan Maut Sukamantri Tak Ada Pagar Penahan Jalan, Ini Suara Warga
Warga pun tinggal mengkreasikan ratusan kain merah putih itu untuk dibuat bendera, umbul-umbul, gapura hingga bentangan lorong merah putih.
"Pada tahun ini memang lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.
Tahun-tahun sebelumnya saat memasuki bulan Agustus warga di kampung Cilingga juga memasang ornamen dan pernak pernik hiasan khas hari kemerdekaan.
“Hal ini merupakan rasa bangga dan syukur warga, sebab tahun sebelumnya tidak bisa terlalu meriah akibat masih pembatasan pandemi Covid-19," jelas Asep.
Persiapan menghias jalan dan pembuatan lorong kain merah putih, kata Asep Ajat, sudah dilakukan warga sejak seminggu sebelum memasuki bulan Agustus.
Mereka mulai mengumpulkan kain, bambu hingga lampu hias. Pemasangan pun dilakukan bertahap dengan cara bergotong royong.
"Kalau bahan kain yang diperlukan sudah puluhan gulung yang dipakai. Semua dari hasil swadaya masyarakat di sini," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: