Saingi China, Australia Ingin Buat Rudal Sendiri

Saingi China, Australia Ingin Buat Rudal Sendiri

Ilustrasi Pasukan Australia--tangkapan layar di Twitter

AUSTRALIA, RADARTASIK.COM – Mantan Wakil Menteri Pertahanan AUSTRALIA, Andrew Hastie menegaskan AUSTRALIA harus membuat rudal sendiri dengan bantuan AS dan Inggris.

Hastie yang menjabat sebagai wakil menteri pertahanan tahun 2020 hingga Mei 2022 mengatakan kepada ABC bahwa, “Prospek strategis sangat suram. Hal ini didorong oleh kebangkitan China.”

“Itulah sebabnya kami membutuhkan rudal yang dapat menjangkau dan menyentuh musuh,” lanjutnya.

BACA JUGA:Polusi Udara Makin Mengganas, Angka Harapan Hidup Terus Menurun

Mantan Wakil Menteri Pertahanan tersebut menambahkan Canberra harus bekerja lebih dekat dengan AS dan Inggris dalam masalah ini.

“Kita perlu bermitra untuk mengembangkan rudal buatan kita sendiri, milik Australia, dikirim oleh Australia, jika diperlukan,” jelasnya.

AS, Inggris, dan Australia menandatangani pakta pertahanan tahun lalu, yang dikenal sebagai AUKUS, yang memungkinkan Canberra memperoleh kapal selam nuklir.

BACA JUGA:China Sukses Luncurkan Pesawat Ruang Angkasa Rahasia

Hastie mendesak pemerintah untuk mempercepat pengiriman kapal selam, sementara China telah menggambarkan fakta itu sebagai faktor destabilisasi di kawasan yang akan memicu perlombaan senjata baru.

Pernyataan Hastie datang di tengah ketegangan baru atas Taiwan, yang dipicu oleh kunjungan Nancy Pelosi.

Hastie mengatakan kepada ABC bahwa Australia harus siap untuk membela Taiwan melawan China.

BACA JUGA:Twitter Tuduh Elon Musk Berbohong

“Saya pikir itu adalah posisi berprinsip untuk membela tetangga Anda, Jika saya tidak membela negara lain, siapa yang akan membela saya?” tanyanya.

“Sebagai negara yang hanya berpenduduk 26 juta orang di benua yang luas, kami membutuhkan teman sebanyak mungkin,” ujarnya.

“Bahkan, saya akan mengatakan era Negara Keberuntungan sudah berakhir,” terang Hastie, merujuk pada julukan tidak resmi Australia.

Australia telah menahan diri untuk tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan, tetapi mempertahankan hubungan tidak resmi melalui kantor dan lembaga yang berfungsi sebagai kedutaan dan konsulat de facto.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengutuk latihan China di dekat Taiwan sebagai tidak proporsional dan tidak stabil.

Tahun lalu, menteri pertahanan Australia saat itu, Peter Dutton, memperingatkan bahwa konflik yang melibatkan China atas Taiwan tidak dapat dikesampingkan.

Dia menekankan pemerintah ingin menjaga hubungan baik dengan China, yang dia sebut sebagai mitra dagang penting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: russian today