Twitter Tuduh Elon Musk Berbohong
Elon Musk --Twitter
AS, RADARTASIK.COM – Twitter menuduh Elon Musk berbohong dalam gugatan balik yang diajukan miliarder tersebut terhadap perusahaan media sosial tersebut.
Klaim Musk bahwa hanya sebagian kecil pengguna Twitter yang asli dilakukan sebagai upaya untuk menghindari perjanjian merger, kata perusahaan media sosial itu.
Musk mengumumkan pada awal Juli bahwa dia tidak akan lagi melanjutkan untuk membeli Twitter dengan harga sekitar $44 miliar.
BACA JUGA:Seru! Donald Trump dan Elon Musk Saling Ejek di Media Sosial Masing-masing
Twitter menggugat Musk setelah pengumuman tersebut, alasan akun palsu seharusnya tidak menghalangi kesepakatan yang Musk setujui.
Detail dari gugatan balik Musk belum diketahui, tetapi kutipannya dapat ditemukan dalam tanggapan oleh Twitter yang diterbitkan sebelum gugatan Musk diumumkan.
Musk berusaha menarik diri dari kesepakatan Twitter setelah mengetahui "fakta yang mengganggu" mengenai "penghitungan ganda" perusahaan terhadap pengguna tertentu.
BACA JUGA:Gagal Dibeli, Twitter Bersumpah Tuntut Elon Musk
Menurut pengacara Musk, miliarder itu dituntun untuk percaya hanya kurang dari 5% pengguna Twitter yang palsu, padahal kenyataannya jumlah akun palsu bisa mendekati sepertiga.
Twitter memiliki 238 juta pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi, namun pengguna yang benar-benar melihat iklan sehingga dianggap dapat dimonetisasi hanya sekitar 65 juta lebih rendah daripada yang diwakili Twitter, menurut pengacara Musk.
Karena Twitter 90% pendapatannya bergantung dari iklan, lebih sedikit pengguna yang dapat “dimonetisasi" berarti pengembalian investasi Musk akan lebih sulit.
BACA JUGA:Musk Mengumumkan PHK Besar Besaran di Tesla
Namun, Twitter bersikeras bahwa Musk menggunakan metrik yang cacat untuk memperkirakan akun mana yang asli dan palsu.
Musk hanya mengarang cerita untuk menghindari perjanjian merger setelah harga saham Twitter turun sehingga akan menurunkan jumlah kekayaan pribadinya, tulis tanggapan Twitter.
“Klaim balik Musk, berdasarkan distorsi, misrepresentasi dan penipuan langsung, tidak mengubah apa pun,” bunyi pernyataan tanggapan Twitter.
“Setelah berargumen platform itu penuh dengan akun palsu, perjanjian merger tidak mebahas soal akun palsu atau akun spam, seharusnya tidak memengaruhi pembelian Musk,” lanjut tanggapan Twitter dikutip dari Russian Today.
Twitter dijadwalkan mengadakan rapat pemegang saham untuk memberikan suara soal akuisisi pada 13 September, sementara gugatan perusahaan terhadap Musk akan dilaksanakan di Delaware pada bulan Oktober 2022 nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: russian today