Gak Kaleng-Kaleng! Baru Setengah Tahun BRI Cetak Laba Rp24,88 Triliun

Gak Kaleng-Kaleng! Baru Setengah Tahun BRI Cetak Laba Rp24,88 Triliun

Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso.-BRI-

JAKARTA, RADARTASIK.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja positif di tengah kondisi perekonomian dunia yang masih penuh dengan tantangan.

Hingga akhir Kuartal II 2022, BRI secara konsolidasian (BRI Group) berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp24,88 triliun atau tumbuh 98,38% year on year (y-o-y) dengan total aset meningkat 6,37% y-o-y menjadi Rp1.652,84 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso pada Press Conference Pemaparan Kinerja Keuangan Kuartal II Tahun 2022 pada Rabu, 27 Juli 2022, mengungkapkan pencapaian tersebut tak lepas dari kemampuan BRI dalam melakukan strategic response yang tepat.

BACA JUGA: KH Ma’ruf Amin Jadi Plt Presiden, Jokowi Kemana?

”Penyaluran kredit maupun penghimpunan dana masyarakat oleh BRI mampu tumbuh positif. Kami dapat menjaga sustainability pertumbuhan ini dengan fokus pada aspek likuiditas terutama pertumbuhan dana murah dan juga menjaga kualitas kredit terutama kredit yang kami restrukturisasi akibat pandemi Covid-19,” katanya.

”BRI juga mampu mencatat pertumbuhan pendapatan non-bunga yang semakin baik dengan ditopang naiknya transaksi e-channel. Selain itu, Transformasi Digital melalui Business Process Reengineering mampu meningkatkan produktivitas bisnis sekaligus menjaga efisiensi operasional.” ujar Sunarso.

Dari sisi pembiayaan, BRI Group berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.104,79 triliun atau tumbuh 8,75% y-o-y.

BACA JUGA: Siang Ini, Komnas HAM Panggil Tim Siber dan Digital Forensik untuk Cek CCTV dan Handphone

Penyaluran kredit kepada seluruh segmen pinjaman tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama yakni segmen mikro yang tumbuh 15,07%, segmen konsumer tumbuh 5,27%, segmen korporasi tumbuh 3,76% serta segmen kecil & menengah tumbuh 2,71%.

”Secara khusus, portofolio kredit UMKM BRI tercatat tumbuh sebesar 9,81% dari Rp837,82 triliun di akhir Juni 2021 menjadi Rp920 triliun di akhir Juni 2022. Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus merangkak naik, menjadi sebesar 83,27%,” imbuhnya.

Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit mampu diimbangi dengan manajemen risiko yang baik. Hal tersebut tercermin dari rasio NPL BRI secara konsolidasian yang terkendali di level 3,26%.

BACA JUGA: Hasil Otopsi Jenazah Brigadir J Jadi Tambahan Alat Bukti, Irjen Dedi Sebut 2 Konsekuensi

Di sisi lain, BRI menyiapkan pencadangan sebagai langkah antisipatif atas potensi pemburukan kredit. NPL Coverage BRI tercatat sebesar 266,26% di akhir Kuartal II 2022, dimana angka ini meningkat dibandingkan dengan NPL Coverage di akhir Kuartal II 2021 yang sebesar 252,59%.

Strategi BRI dalam menjaga NPL yakni dengan selective growth, berfokus pada sektor-sektor yang memiliki potensi kuat serta eksposur minimum terhadap gejolak tersebut, seperti Pertanian, Industri bahan kimia, serta makanan dan minuman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: