Iron Man Cibubur Ternyata Asal Cirebon, di Hadapan Kang Emil Cerita Detik-Detik Tolong Korban Truk Tangki Maut

Iron Man Cibubur Ternyata Asal Cirebon, di Hadapan Kang Emil Cerita Detik-Detik Tolong Korban Truk Tangki Maut

“Kan Iron Man (masa ngga kuat angkat motor sendiri, Red),” seloroh RK, menimpali yang disampaikan Kurwanto.

Kurwanto sekadar tersenyum. Di balik pekerjaan sehari-hari sebagai penghibur dengan wajah yang tertutup, tampangnya begitu ramah.

Sehari-hari, Iron Man Cibubur rata-rata mendapatkan Rp50 ribu/hari dari mengamen bercerita lebih lanjut kepada Emil.

Terutama, ia menyesalkan respons pengendara/warga di sekitar lokasi yang lebih mementingkan merekam video dibanding menolong.

“Saya teriak-teriak (minta tolong, Red) orang-orang cuma videoin doang. Cuma berdiri. Pak tolong sini, ini masih hidup,” ujar Kurwanto, seperti yang ia teriakan kepada orang-orang sekitar.

“Kan kejepit, kakinya copot,” imbuh ia, masih dalam video berdurasi 1:14 detik tersebut.

Tampaknya RK penasaran terhadap kostum Iron Man yang dibeli bekas pakai oleh Kurwanto itu. 

Emil mencoba bagian kepalanya. Sudah dipaksa tapi tak muat. Menyangkut di dahi. 

Masih seperti dalam keterangan pada video RK menulis yang menampar banyak pihak yang membacanya. Terutama seputar peristiwa hilangnya rasa kemanusiaan dalam peristiwa maut tersebut. 

Dengan huruf kapital, Ridwan Kamil memberikan judul pada caption media sosialnya itu: WARGA SIBUK MAEN HAPE, BUKANNYA MENOLONG. 

Berikut lengkapnya:  Itulah yang jadi kesaksian Ironman asal Cirebon, Purwanto, saat kejadian tabrakan maut di perbatasan Cibubur Bekasi.

“Warga beberapa ada pinggir jalan, cuman pada sibuk videoin. Diajak nolong malah pada diem bae,” dengan logat hollywood nya yang khas.

Akhirnya dia dengan kekuatan yang tidak ironman bersama seorang pekerja, menolong korban yang masih hidup namun terhimpit motor ringsek.

Kemarin saat di Bogor, saya temui Purwanto Downey Jr, untuk mengucapkan terima kasih dan menyemangatinya dengan memberikan dukungan yang tidak seberapa.

Semoga kita semua, tidak masuk golongan yang hilang empati, karena alasan kesibukan kita, alasan takut, atau karena berharap petugas pasti akan datang, dan sejuta alasan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: