Peternak Pasrah Puluhan Sapinya Dibayar Murah dan Disembelih karena Terkena PMK

Peternak Pasrah Puluhan Sapinya Dibayar Murah dan Disembelih karena Terkena PMK

Padahal kata dia harga sapi betina produktif miliknya dapat menyentuh harga Rp15 juta per ekor. 

Desa Pejarakan disebut sebagai salah satu episentrum wabah PMK di Kabupaten Buleleng. Di desa ini saja, ada 156 ekor sapi – dari total 240 ekor sapi – yang dinyatakan terkena PMK. Lainnya tersebar di desa lain, seperti Tinga-Tinga dan Pengulon.

BACA JUGA:Kapolres Pimpin Langsung Sidak SPBU, Tilang 6 Motor dengan Tangki Telah Dimodif Ikut Antre Beli BBM Bersubsidi

Sementara itu, Perbekel Pejarakan Made Astawa mengungkapkan, peternak akhirnya luluh dengan pendekatan pemerintah. Para peternak sepakat dengan opsi penyembelihan bersyarat. 

Nantinya sapi warga yang terjangkit PMK akan dibeli tukang jagal dengan harga bervariasi. Rata-rata Rp8 juta untuk sapi dewasa dan Rp6juta untuk anak sapi.

“Karena ini instruksi pusat agar zero PMK, akhirnya Sabtu malam warga kami sepakat dengan opsi itu. Karena gara-gara PMK ini, peternak tidak bisa mendatangkan sapi dari luar desa. Apalagi sampai jual sapi ke luar desa. Mudah-mudahan dengan ini bisa segera reda PMK itu,” kata Astawa.

BACA JUGA:Himpaudi Kota Banjar Hilangkan Ketergantungan Anak pada Gadget

Ditempat terpisah Kepala Dinas Pertanian Buleleng mengatakan, opsi penyembelihan bersyarat juga akan ditawarkan pada peternak dari desa lain di wilayah Buleleng. 

Selain oleh pemerintah, Sumiarta mengungkapkan pihaknya tidak melarang para tukang jagal untuk membeli sapi milik warga atau peternak. 

Bagi warga yang mau "menjual" sapinya, lanjut Sumiarta, pemerintah pusat akan memberikan kompensasi yang nilainya berkisar antara Rp7 juta hingga Rp8 juta per ekor. 

BACA JUGA:TNI AU Bentuk Tim PPKPU untuk Penyelidikan Jatuhnya Pesawat T-50i Golden Eagle

"Tergantung dari berat sapinya. Namun informasi itu baru disampaikan secara lisan lewat zoom meeting Satgas PMK, " ungkapnya. 

“Jadi selain dibeli jagal, mereka juga dapat tambahan kompensasi dari pusat. Sehingga kalau dihitung-hitung, harganya sudah mendekati nilai wajar,” sambung Sumiarta. 

Lebih lanjut Sumiarta mengatakan pemerintah juga berjanji akan memberikan insentif bibit sapi betina unggul pada peternak yang bersedia menerima opsi potong bersyarat.

BACA JUGA:Dorong Ekonomi Rakyat, KUR BRI Perkuat UMKM di Masa Pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbali