Peternak Pasrah Puluhan Sapinya Dibayar Murah dan Disembelih karena Terkena PMK
BULELENG, RADARTASIK.COM – Sejumlah peternak di Buleleng Bali mengaku pasrah puluhan sapi peliharaannya dibayar murah dan disembelih lantaran terkena penyakit mulut dan kuku (PMK).
Gede Adnyana, 49 tahun, peternak sapi di Desa Pejarakan Buleleng mengatakan dirinya memiliki 20 ekor sapi betina yang terbilang produktif.
Hanya saja dari 20 ekor sapi itu 13 ekor diantaranya dinyatakan terkena PMK.
BACA JUGA:Warga dan Pemilik Toko di Jalan Cihideung Kukuh Ingin Ada Akses Jalan
BACA JUGA:Suara Mahasiswa soal Pembangunan Semi Pedestrian HZ dan Pedestrian Cihideung: Pemkot Harus Serius...
Nah, sejak sepekan terakhir pemerintah daerah setempat terus merayu dirinya dan para peternak, agar sapi-sapi yang tertular PMK disembelih secara bersyarat.
Alasannya demi mencegah penularan yang lebih masif PMK di wilayah Buleleng.
Adyana menjelaskan awalnya ia dan sejumlah peternak lainnya sempat menolak sapi-sapinya disembelih secara bersyarat tersebut.
BACA JUGA:Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 37 Dibuka, Airlangga: Segera Manfaatkan, Ini Caranya
Namun setelah beberapa kali pendekatan, Adyana dan para peternak di Desa Pejarakan tak mampu lagi menolak permintaan pemerintah daerah tersebut.
Adnyana akhirnya merelakan sapinya disembelih satu persatu. Sapi-sapi itu disembelih sejak Minggu, 18 Juli 2022.
“Awalnya memang saya menolak. Tapi demi keamanan dan kenyamanan bersama, dan pertimbangan agar penyakitnya tidak lama dan bisa cepat hilang, ya sudah saya ikhlaskan saja,” kata Adnyana seperti dilansir radarbali.id.
BACA JUGA:Vaksinasi Booster Jadi Syarat Perjalanan, Gerai Vaksin Polres Tasikmalaya Diserbu Pemohon Vaksinasi
Adyana mengungkapkan kalau sapi betina miliknya dilepas dengan harga murah yaitu Rp8 juta per ekornya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbali