Jawab Tantangan AS, Iran Sebut Mampu Membuat Bom Nuklir

Jawab Tantangan AS, Iran Sebut Mampu Membuat Bom Nuklir

IRAN, RADARTASIK.COMKamal Kharrazi yang menjadi penasihat senior pemimpin tertinggi mengatakan IRAN secara teknis mampu memproduksi bom nuklir.

“Dalam beberapa hari kami dapat memperkaya uranium hingga 60% dan kami dapat dengan mudah menghasilkan 90% uranium,” kata Kharrazi kepada Al Jazeera.

Pengungkapan kemampuan membuat bom nuklir datang tak lama setelah Presiden AS Joe Biden berjanji Washington akan melakukan segalanya untuk mencegah Teheran mendapatkan persenjataan nuklir.

BACA JUGA:Washington Jatuhkan Sanksi Kepada Perusahaan China Dan UEA Yang Bantu Iran

Janji itu dibuat selama kunjungan Biden ke Israel awal pekan ini, ketika presiden AS dan Perdana Menteri Israel Yair Lapid menandatangani deklarasi bersama tentang kemitraan strategis lanjutan antara kedua negara.

Washington juga berjanji siap untuk menggunakan semua elemen kekuatan nasionalnya untuk memastikan hasil Iran tak mampu membuat senjata nuklir menurut deklarasi tersebut menurut laporan Russian Today.

Sebenarnya Iran telah lama mempertahankan sikapnya untuk tidak pernah berusaha mengembangkan persenjataan nuklir, walaupun negara itu telah meningkatkan kemampuan nuklirnya selama beberapa tahun terakhir.

BACA JUGA:Iran Matikan Kamera Pengawas PBB di Fasilitas Nuklirnya

Sejak Presiden AS Donald Trump untuk secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran, perjanjian penting yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) secara efektif berantakan.

Washington kembali memberlakukan sanksi baru untuk Teheran. Iran kemudian secara bertahap  memasang peralatan pengaya uranium baru dan meningkatkan output bahan radioaktif.

Upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan sejauh ini tidak membuahkan hasil, AS dan Iran berulang kali saling menyalahkan karena kurangnya kemajuan yang dicapai dalam perundingan.

Teheran meminta tanggung jawab Washington untuk kembali ke perjanjian awal dan mencabut sanksi secara penuh.

Sedangkan para pejabat AS mengklaim bahwa Iran telah mengajukan tuntutan baru selama pembicaraan JCPOA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: russian today