Negara Berkembang Hadapi Ancaman Kebangkrutan
RADARTASIK.COM - Negara-negara berkembang termasuk El Salvador, Ghana, Mesir, Tunisia, dan Pakistan akan menghadapi tantangan kebangkrutan.
Hal ini terjadi karena tumpukan utang bermasalah senilai seperempat triliun dolar terus memberikan tekanan pada ekonomi negara tersebut menurut Bloomberg.
"Dengan negara-negara berpenghasilan rendah, risiko utang dan krisis utang tidak hipotetis," kata Carmen Reinhart Kepala Ekonom Bank Dunia.
BACA JUGA:Serbu Kediaman Presiden, Pengunjuk Rasa Sri Lanka Berendam di Kolam Renang Pribadi dan Memasak Makanan di Dapu
“Kami sudah cukup melihat banyak di sana,” lanjutnya dikutip dari Russian Today.
Selama enam bulan terakhir, penjualan utang negara berkembang diperdagangkan pada tingkat yang sangat tertekan.
Hal ini membuat para investor percaya akan adanya resiko gagal bayar utang luar negeri-negara berkembang akan terjadi.
BACA JUGA:Presiden Sri Lanka akan Mengundurkan Diri Rabu Depan
Penyebab lain dari kekhawatiran utama muncul dari "efek domino" ketika investor yang ketakutan mulai menarik uang keluar dari negara-negara dengan masalah ekonomi yang mengalami gagal bayar sebelumnya.
Pada bulan Juni, para pedagang dilaporkan menarik $ 4 miliar dari obligasi dan saham pasar Negara berkembang dan menandai arus keluar bulan keempat secara berturut-turut.
Kemungkinan gagal bayar akan diikuti oleh ketidakstabilan politik.
Sri Lanka menjadi negara pertama yang berhenti membayar pemegang obligasi asingnya, karena dibebani oleh biaya makanan dan bahan bakar yang berat dan memicu protes dan kekacauan politik.
“Populasi yang menderita karena harga pangan yang tinggi dan kekurangan pasokan dapat menjadi pemicu ketidakstabilan politik,” kata Barclays, seperti dikutip Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: russian today