Presiden Sri Lanka akan Mengundurkan Diri Rabu Depan

Presiden Sri Lanka akan Mengundurkan Diri Rabu Depan

SRI LANKA, RADARTASIK.COM - Gotabaya Rajapaksa Presiden SRI LANKA dikabarkan akan mengundurkan diri minggu depan menurut laporan media local.

Rajapaksa sebelumnya meninggalkan kediamannya di Kolombo ketika ribuan pengunjuk rasa mengepung kompleks tersebut.

Pengunduran dirinya diumumkan oleh outlet berita SRI LANKA Newsfirst, mengutip Ketua Parlemen Mahinda Yapa Abeywardena.

BACA JUGA:Ditinggal Kabur Presiden, PM Sri Lanka akan Mengundurkan Diri

Pengumuman itu terjadi setelah Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe menyatakan bahwa dia bersedia untuk mundur dan membuka jalan bagi pemerintahan sementara yang diikuti dengan pemilihan umum.

Sri Lanka telah diguncang oleh protes selama beberapa bulan, mengakibatkan kerusuhan karena melonjaknya inflasi dan kekurangan makanan, bahan bakar dan obat-obatan.

Negara itu juga gagal membayar utang luar negerinya pada Mei, ditambah penjatahan bahan bakar pada awal bulan ini.

BACA JUGA:Dikepung Pengunjuk Rasa, Presiden Sri Lanka Kabur

Krisis ekonomi terjadi akibat pandemi Covid-19 yang mengakibatkan jatuhnya pendapatan pariwisata Sri Lanka.

Namun pemerintahan Rajapaksa dikecam keras karena kebijakannya yang menghabiskan banyak uang dan pemotongan pajak yang ceroboh, kemudian mencetak uang untuk melunasi obligasi asing.

Perubahan dalam pemerintahan tidak banyak meredakan kemarahan publik, protes terus berlanjut hingga Mei dan Juni setelah Mahinda Rajapaksa saudara laki-laki presiden mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri dan menyerahkan pekerjaan itu kepada Wickremesinghe.

Kerumunan yang diyakini berjumlah sekitar 100.000 orang menyerbu istana kepresidenan pada Sabtu 9 Juli pagi, pejabat kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa presiden telah “dikawal ke tempat yang aman.”

Karena keberadaannya tidak diketahui,  demonstran marah dan memaksa masuk ke dalam gedung, mereka lalu menyerbu dapurnya dan berenang di kolam renang pribadi Rajapaksa.

Rajapaksa akan meninggalkan kantor seara resmi pada hari Rabu 13 Juli dan parlemen kemungkinan akan memilih presiden sementara.

Ketua parlemen, Abeywardena kemungkinan akan mengambil alih sebagai perdana menteri menurut laporan Newsfirst.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: