Kisah Putra Budayawan Tasik, Ungkap Kronologi Tenggelamnya Pelajar di Pantai Legok Jawa Pangandaran
KOTA TASIK, RADARTASIK – Diachsesar Cikal Akimil Haq, masih merekam betul peristiwa yang merenggut tiga rekannya tenggelam di Pantau Legok Jawa, Pangandaran.
Diachsesar yang akrab disapa Kakang, tak menyangka dikala riang gembira anak-anak irema berubah drastis menjadi duka!
"Saya lihat tenggelamnya,” ungkap Kakang saat ditemui radartasik.disway.id di Kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya didampingi Tatang Pahat, ayah dari Kakang, Jumat 8 Juli 2022.
BACA JUGA:Detik-Detik 4 Pelajar Kota Tasikmalaya Tenggelam di Legok Jawa, Pangandaran
Kakang sedang menjalani terapi psikologi, didampingi langsung Tatang Pahat, budayawan Tasikmalaya.
Pagi buta, sekitar pukul 04.00 Kakang bersama rekan-rekannya terbangun. Shalat Subuh pun ditunaikan. Usai shalat, mereka bermain di pantai.
Belakangan pantai itu menjadi lokasi kecelakaan maut terjadi.
Kakang, satu diantara pelajar dari Irema Nurul Huda yang ikut dalam rombongan itu. Dia juga ikut ke pantai dan menikmati suasana pagi. Bersama-sama dengan 3 korban yang tenggelam.
"Kita rombongan dari Cibeureum ini berangkat pada pukul 17.00 sore (Rabu), terus menginap di sana," ungkap Kakang. "Pagi-pagi bermain di pantai 36 orang," tambahnya.
Lokasi bermain berbeda-beda. Ada yang bermain di dekat lokasi tenggelam ketiga korban, ada yang di lokasi muara dekat dengan pantai Legok Jawa.
"Saat itu berkumpul dan sempat selfi, ada yang berenang dan bermain," kenangnya.
Kakang tidak melihat tanda atau papan rambu dilarang berenang di lokasi pantai tersebu. Meski dirinya sudah tahu bahwa kawasan tersebut sebagai kawasan yang dilarang untuk berenang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: