Bupati Cirebon Dituding Ancam Santet Warganya, Tak Terima dan Merasa Terancam Ivan pun Pilih Lapor ke Polisi

Bupati Cirebon Dituding Ancam Santet Warganya, Tak Terima dan Merasa Terancam Ivan pun Pilih Lapor ke Polisi

CIREBON, RADARTASIK.COMBupati Cirebon Drs Imron Rosyadi dituding salah seorang warganya yang bernama Ivan Maulana (43), telah melontarkan ancaman akan menyantet dirinya.

Akibat ancaman sekaligus perlakuan tidak menyenangkan tersebut, Ivan melalui kuasa hukumnya melaporkan Bupati Cirebon Imron Rosyadi ke Polresta Cirebon pada Rabu, 6 Juli lalu.

Diungkapkan Ivan, dugaan pengancaman santet tersebut terjadi ketika dia bersama temannya Warcono tengah mengunjungi Gedung DPRD Kabupaten Cirebon di Sumber pada Jumat, 1 Juli lalu.

BACA JUGA:Semi Pedestrian Hz Mustofa Sudah Turun SPK, Wahid: Sudah 10 Hari Tapi Belum Ada Pergerakan, Ada apa?

Waktu itu Bupati Imron sedang berada di ruangan ketua dewan. Ketika Imron keluar ruangan, Ivan bersama temannya sempat memberikan hormat dan menjulurkan tangannya untuk bersalaman.

Namun tanpa diduga, orang nomor satu di Kabupaten Cirebon itu langsung marah-marah ketika melihat Ivan.

“Tangan saya diterima dan kita bersalaman. Tapi ketika melihat teman saya, Pak Bupati marah menunjuk-nunjuk saya. Dan dia mengatakan bahwa saya telah memaki-maki melalui Whatsapps,” kata Ivan dalam keterangannya, seperti dilansir jabarekspres.com, Jumat, 8 Juli 2022.

BACA JUGA:Anggaran Bawaslu Kota Banjar Diakomodir Rp3,45 Miliar, Irfan: Berharap Masih Bisa Berubah

Ivan mengaku merasa heran dengan tuduhan Bupati itu, terlebih dirinya tidak pernah memiliki nomer telepon Bupati Imron 

Merasa tidak pernah melakukan tuduhan itu, Ivan mencoba mengkonfirmasi hingga akhirnya Bupati keluar ruangan.

Saat itulah, kata Ivan, Bupati kemudian memarahinya dengan mengancam akan menyantet jika ditemukan bukti dirinya memaki Bupati melalui Grup WhatsApps (WAG).

BACA JUGA:Aset ACT Dikabarkan Tersebar di Kabupaten Tasikmalaya, Sekda Perintahkan Camat Segera Mengecek

“Yang bersangkutan mengatakan akan menyantet saya jika dia bisa menemukan bukti bahwa saya sudah memaki dengan kata-kata kotor di grup Whatsapp,” tutur Ivan lagi.

“Di Indonesia sebagian besar budayanya mempercayai itu (santet,red). Jadi wajar saya merasa terancam,” sambung Ivan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jabarekspres.com