Kluster Klub Senam Emak-Emak di Puspahiang Jadi 47 Orang, Diangkut ke Asrama Haji
Reporter:
agustiana|
Kamis 11-03-2021,21:23 WIB
SINGAPARNA - Sebanyak 47 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 asal Desa/Kecamatan Puspahiang dijemput belasan ambulance untuk menjalani isolasi terpusat di Wisma Haji Kompleks Gedung Islamic Center (IC), di jalan Bojongkoneng, Kecamatan Singaparna, Kamis (11/1).
Puluhan pasien Covid-19 yang dijemput oleh Satgas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya berpakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap tersebut merupakan warga dengan keluarganya yang kontak erat dan masuk kluster klub senam emak-emak aerobik di kawasan Gunung Papandayan, Garut, Februari lalu.
Isolasi terpusat tersebut diambil oleh pemerintah Kabupaten Tasikmalaya termasuk pemerintah kecamatan setempat sebagai Satgas penanganan Covid-19 tersebut sebagai langkah untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran Covid-19 semakin meluas khususnya di Kecamatan Puspahiang.
Seluruh pasien dijemput menggunakan 14 ambulans milik Puskesmas Puspahiang serta Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk (DKPP) Kabupaten Tasikmalaya bersama dengan para petugas medis yang melakukan penjemputan menggunakan APD lengkap.
Sekretaris Kecamatan (Sekmat) Puspahiang Ayi Mulyana mengungkapkan langkah isolasi mandiri terpusat di Wisma Haji dilakukan untuk mempermudah pantauan serta meminimalisir dan mencegah penyebaran Covid-19 semakin meluas.
"Kita bawa semuanya dengan 14 ambulans. Kita pusatkan isolasi ke-47 warga Desa/Kecamatan Puspahiang ini di wisma haji agar mudah dipantau termasuk untuk kesembuhan para pasien ini," tegas Ayi, kepada Radar.
Menurutnya, warga Puspahiang yang masuk kepada klaster klub senam emak-emak ini, sebelumnya sempat melakukan senam ke Papandayan, Garut, untuk ikut senam sehat aerobik, Februari lalu.
"Kemudian ada salah seorang warga yang setelah ikut senam di Garut mengeluh dan bergejala batuk, pilek dan terganggu penciumannya. Kemudian dilakukan Swab awal Maret lalu, disana diketahui ada beberapa yang positif, namun bukan hanya yang ikut senam, keluarga yang kontak erat pun terkonfirmasi positif," tuturnya.
Dia menjelaskan, sebanyak 50 orang yang ikut senam di Garut beserta keluarganya, baru diketahui hasil Swabnya positif 47 orang. Sementara sisanya tiga orang hasil Swabnya belum keluar.
"Sebenarnya sebelum ada penjemputan 47 warga ini, untuk isolasi terpusat di wisma haji, sempat ada penolakan, dari beberapa pasien. Akan tetapi setelah diberikan pemahaman dan edukasi oleh muspika, TNI/Polri dan Satgas Covid-19 kecamatan, semuanya mau dijemput ambulance," ungkapnya.
Kapolsek Puspahiang AKP Asep Nurjaman menambahkan walaupun sempat ada beberapa pasien yang menolak diisolasi terpusat di Wisma Haji, Kompleks Gedung Islamic Center (IC), tetapi pada akhirnya semua warga tersebut bersedia, setelah Muspika, TNI/Polri di kecamatan memberikan pemahaman.
"Sempat ada salah paham, sebagian pasien tidak mau di jemput memakai ambulance, tetapi pakai mobil desa. Kami dari Polsek/Koramil dan Muspika bersama Satgas Covid-19 kecamatan akhirnya bisa membujuknya. Intinya untuk kemaslahatan bersama, dan demi kesembuhan semua," paparnya.
(diki setiawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: