Pendaftaran PPPK Digelar Mei, Seleksi Dilakukan Tiga Kali
Rabu 10-03-2021,14:37 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan bahwa rekrutmen guru dengan status pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) untuk 2021 dari tenaga honorer akan dilaksanakan dalam tiga kali seleksi. Dan ketiga seleksi itu semuanya dilakukan pada tahun ini .
"Insyaallah Mei, pendaftaran rekrutmen guru PPPK dimulai. Ada tiga tahapan seleksinya tahun ini," kata Bima Haria Wibisana, Rabu (10/03/2021) di Jakarta.
Dia menjelaskan, tiga seleksi itu sebagai bentuk afirmasi pemerintah kepada guru honorer. Jika seleksi tahap pertama gagal, bisa ikut seleksi kedua dan ketiga.
Nah, dalam setiap seleksi itu masing-masing guru honorer diberikan fasilitas bimbingan belajar dari Kemendikbud sehingga diharapkan makin banyak yang lulus passing grade. "Jadi guru-guru honorer yang terdata di database BKN maupun Dapodik Kemendikbud tidak dibiarkan ikut tes tanpa persiapannya dulu," terang Bima Haria.
Untuk jadwal pelaksanaan seleksi guru PPPK, Bima menjelaskan tahap pertama rencananya dites mulai Agustus. Setelah seleksi tahap pertama selesai, langsung pengumuman, pemberkasan, dan penetapan NIP PPPK yang direncanakan mulai akhir Agustus sampai September.
Kalau ternyata kuota belum terpenuhi karena banyak yang tidak lulus, dilanjutkan ke seleksi tahap kedua. Baca Juga: Pendaftaran PPPK 2021: Guru Honorer Mendapat 2 Perlakuan Istimewa Rencananya tes dilakukan awal Oktober dan kemudian lanjut pengumuman, pemberkasan, dan penetapan NIP PPPK hingga November. Untuk seleksi tahap ketiga, tesnya pada Desember.
Sedangkan pengumuman, pemberkasan, dan penetapan NIP PPPK akan loncat pada Januari 2022. Dari tiga tahapan itu terlihat bahwa setiap seleksi selesai langsung dilakukan pengumuman, pemberkasan, dan penetapan NIP PPPK.
Hal ini menurut Bima Haria untuk mencegah penumpukan dalam pemberkasan dan penetapan NIP PPPK.
"Prinsipnya masing-masing guru honorer diberikan kesempatan ikut tes tiga kali. Kalau dalam tiga kali tes itu tidak lulus passing grade padahal sudah diberikan bimbingan belajar, pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa lagi," tandasnya. (jpnn/red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
