Tokoh-Tokoh Bertemu di Zoom Meeting, Bahas Kota Banjar
Reporter:
syindi|
Selasa 23-02-2021,10:30 WIB
BANJAR — Gema Keadilan menggelar refleksi 18 tahun dinamika pembangunan melalui zoom meeting. Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka HUT Kota Banjar ke-18.
Para peserta rata-rata merupakan tokoh partai politik dan tokoh masyarakat. “Kami sengaja menggelar acara ini dengan menghadirkan para tokoh-tokoh dari kalangan partai politik di parlemen maupun non parlemen berikut pula tokoh masyarakat seperti KPUD Kota Banjar, MUI, Pemuda Pancasila, organisasi mahasiswa, KNPI dan Karang Taruna serta komunitas lainnya,” kata Ketua Gema Keadilan Kota Banjar Firman Nugraha, Senin (22/2/2021).
Ia menuturkan acara tersebut sebagai upaya mengokohkan kebersamaan antar elemen di Kota Banjar yang masing-masing memiliki peran strategis dalam dinamika pembangunan. Semangat forum tersebut adalah semangat kolaborasi.
“Forum patungan ide dari berbagai pihak, sauyunan rempug jukung babarengan bagaimana peta jalan pembangunan Kota Banjar ke depan,” katanya.
Deni Herdiandi, politisi Partai Gerindra mengatakan kegiatan serupa perlu dilanjutkan lebih intens. Guna mendiskusikan berbagai hal untuk kemajuan Kota Banjar.
“Sebaiknya acara ini digelar setiap bulan bukan hanya setahun sekali saat HUT Banjar saja. Karena forum seperti ini penting sebagai masukan konstruktif dalam menjaga persatuan warga Kota Banjar dalam membangun Kota Banjar,” kata Deni.
Ketua DPD Partai Golkar Dadang Kalyubi mengatakan dalam diskusi soal Kota Banjar selama 18 tahun ini berbagai pembangunan infrastruktur Kota Banjar sudah semakin maju.
“Kita perlu juga terus mempertahankan WTP. Harapan Golkar yakni mempertahankan jalinan sinergitas antara legislatif dan eksekutif dalam pemerintahan Kota Banjar,” kata dia.
Endang Kuswara, politisi Partai Nasdem mengatakan soal APBD Kota Banjar sebesar Rp 800 miliar harus akuntabel dan efektif. “Jangan jadi bancakan, harus realokasi retribusi penyerapan anggaran,” katanya.
Cecep Dani Sofyan, Ketua DPP PKS Banjar mengatakan PKS mengingatkan eksekutif terkait RPJMP dan penataan ulang visi misi yang harus sinergi dengan provinsi dan nasional. “Apakah visi agropolitan masih relevan atau sudah bergeser,” kata dia. (cep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: