Tak Puas, Mahasiswa Laporkan Kadisporabudpar Kota Tasik ke Inspektorat

Tak Puas, Mahasiswa Laporkan Kadisporabudpar Kota Tasik ke Inspektorat

BUNGURSARI - Meski beberapa waktu lalu Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya Hadian.

Sudah dipertemukan langsung dengan sejumlah pengelola cafe dan menyampaikan permohonan maaf. Mahasiswa tidak puas begitu saja.

Kamis (18/2/2021), perwakilan Lintas Mahasiswa dan Aktivis Tasikmalaya melaporkan dugaan pelanggaran etik Aparatur Sipil Negara (ASN)  terhadap Inspektorat Kota Tasikmalaya. Mereka menilai tidak cukup begitu saja, seorang kepala dinas yang sudah berlaku kontradiktif di hadapan publik, terlepas dari perbuatannya.

“Maka ini bentuk keseriusan kami mengawal dari kasuistik kepala dinas yang bersangkutan. Kami laporkan dan minta segera ditindaklanjuti terkait dugaan pelanggaran aturan kepegawaian dan etik ASN,” ujar Sekretaris Lintas Mahasiswa dan Aktivis Tasikmalaya, Muhammad Arif kepada Radar, kemarin.

Menurut dia, ketika tidak ada sanksi tegas dan nyata atas keteledoran ASN yang dinilai sewenang-wenang menyatakan ungkapan tidak patut dihadapan stakeholder. Dikhawatirkan, kejadian serupa akan terulang. 

“Kalau di dunia ini semuanya cukup dengan minta maaf, untuk apa adanya aturan dan hukum. Apalagi kesalahan pejabat sekaliber kepala dinas harus dijadikan momentum evaluasi dan instrospeksi bagi pegawai-pegawai lain, dengan di-sanksi sesuai aturan berlaku,” tegasnya memaparkan.

Koordinator Lintas Mahasiswa dan Aktivis Tasikmalaya Lutfi Abdul Aziz menambahkan pihaknya tidak hanya menindaklanjuti proses sanksi kepegawaian.

Kadis bersangkutan pun sampai sejauh ini, belum terlihat menindaklanjuti hasil pertemuan beberapa waktu lalu yang difasilitasi Komisi I DPRD Kota Tasikmalaya. Dimana tuntutan para mahasiswa tak kunjung dipenuhi setelah sekitar dua pekan seusai pertemuan.

“Kala itu, kami tegas menuntut permohonan maaf dimuat di media cetak maupun elektronik selama tiga hari berturut-turut. Sampai saat ini kami belum melihat adanya itikad tersebut dari yang bersangkutan untuk kooperatif menindaklanjuti tuntutan kami,” tegas Lutfi. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya Hadian, meminta maaf terhadap pengelola dan pengusaha café di Kota Tasikmalaya.

Hal tersebut diungkapkannya, saat menghadiri undangan audiensi dari Komisi I DPRD bersama Disporabudpar dan Lintas Mahasiswa dan Aktivis Tasikmalaya di ruang paripurna DPRD, Selasa (2/2/2021).

Dalam kesempatan itu, Kepala Disporabudpar Kota Tasikmalaya Hadian bercerita pekan lalu ia tidak bisa datang dalam undangan audiensi, lantaran hipertensi yang dideritanya kambuh.

Sejak awal, ia mengaku menyesal atas kesalahan dan kekhilafannya tersebut. “Ada pun yang di soal adik-adik mahasiswa, saya sebagai manusia biasa tak luput dari kesalahan dan khilafan, kalau pun itu saya dalam kesempatan ini sampaikan permohonan maaf atas nama pribadi dan dinas,” ungkap dia.

Hadian mengaku keteledoran tersebut tidak bertujuan apa pun, terutama terhadap para pengelola dan pengusaha cafe. Hal itu menjadi instrospeksinya secara pribadi untuk tidak diulangi kembali.

“Stakeholder, dan semua yang terlibat penanganan corona, benar-benar bermaksud melindungi masyarakat agar tidak terpapar lebih luas, hanya itu saja,” tutur Hadian. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: