Merasa Dibohongi, Buruh Poliklinik RSUD Nginap di Tenda Halaman Bale Kota Tasikmalaya
Maka, massa pun mendatangai Bale Kota dan menuntut masalah tersebut agar segera dituntaskan. Hal itu seperti diungkapkan Ketua DPK LAKRI Kokab Tasikmalaya, Rino Lesmana.
"Kami mendesak agar pihak ketiga proyek dengan anggaran Rp 13,8 miliar itu segera membayarkan sisa upah pekerja yang belum dibayarkan," paparnya saat orasi.
"Sebab kewajiban buruh atau pekerja terhadap kontrak kerja sudah sesuai dan telah dikerjakan. Para buruh punya anak dan istri di rumah yang menggu hasil keringat suaminya yang telah bekerja mengerjakan proyek itu," sambungnya.
Asda II Setda Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi menuturkan, Pemkot Tasikmalaya telah berusaha keras menuntaskan permasalahan ini. Bahkan, kemarin pihaknya telah melakukan rapat bersama Sekda (Ivan Dicksan) dan Direktur RSUD dr Soekardjo (Budi Tirmadi).
BACA JUGA:Ini Penjelasan Manajemen RSUD dr Soekardjo Terkait Banjir Kepung Ruangan Pasien
"Walau bagaimana pun teman-teman buruh sudah bekerja dan sejatinya hak mereka harus secepatnya dibayar. Kemarin langsung dipimpin Pak Sekda memanggil Pak Direktur RSUD untuk segera dituntaskan masalah ini," tuturnya.
Sementara Direktur RSUD dr Soekardjo, Budi Tirmadi menambahkan, para buruh jangan khawatir. Proses pembayaran saat ini sedang berlangsung.
"Karena ini sudah jadi laporan dari audit BPK maka harus dibentuk dulu tim independen. Makanya itu yang menjadi kendala. (Upah) para buruh adalah kewenangan mereka membayarnya. Dan kita sudah sampaikan hal itu ke pihak ketiga," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: