Prihatin, Atlet Berprestasi Tak Punya Ongkos
RADARTASIK, KOTA TASIKMALAYA – Sejumlah pengurus National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kota Tasikmalaya meminta dukungan. Rencana keberangkatan kontingen mereka di ajang Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) Jawa Barat 2022 terkendala kebutuhan dana.
Hal itu terungkap saat mereka beraudiensi dengan Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya di ruang rapat badan anggaran. Mereka berencana memberangkatkan 110 orang sebagai kontingen Kota Resik berlaga di Bekasi November mendatang. Sayangnya, sampai saat ini mereka minim anggaran. Lantaran biaya stimulan dari pemerintah hanya cukup untuk pembinaan dan pelatihan para atlet. ”Ada 85 atlet di 12 cabang olahraga yang akan kami berangkatkan. Kami memohon dorongan dari wakil rakyat agar bisa membantu kebutuhan operasional keberangkatan dan biaya selama pertandingan,” ujar Ketua NPCI Kota Tasikmalaya Cepi Fuad Ansori kepada Radar usai audiensi, Jumat (3/6/2022).
Menurut dia, beberapa kota-kabupaten lain, termasuk tuan rumah sendiri yakni Bekasi, sudah melirik beberapa atlet binaannya. Bagaimana tidak, di Peparnas Papua beberapa waktu lalu, dari 62 kontingen yang berangkat, sukses meraih peringkat keenam nasional dengan raihan 10 medali emas. ”Namun, kami sampai saat ini menahan betul atlet-atlet daerah bertanding membawa daerah lain. Kita tetap lebih bangga membawa nama baik daerah untuk tampil di kancah Jawa Barat,” tuturnya.
BACA JUGA: Ribuan Warga Kota Tasikmalaya Doa Bersama untuk Eril, Putra Sulung Ridwan Kamil
Pihaknya menarget tidak muluk-muluk dalam Peparda mendatang. Masuk lima besar dengan sejumlah cabor unggulan mulai dari angkat berat, tenis meja dan atletik. ”Atlet kami sudah dilirik daerah-daerah lain, namun dengan tadi adanya solusi dan support dari Komisi IV serta perwakilan dinas, mudah-mudahan ada solusi untuk keberangkatan kami,” harap Cepi.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Ahmad Junaedi Sakan menegaskan, kebutuhan keberangkatan para atlet yang diusulkan NPCI sekitar Rp 2 miliaran. Dia mengakui selama ini daerah belum memberi sumbangsih banyak. Padahal para atlet disabilitas daerah sudah membawa harum kota sampai ke level nasional. ”Kita akan rembuk dan upayakan di internal DPRD dulu. Kemudian melobi Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) barangkali di perubahan bisa dialokasikan, mengejar jadwal keberangkatan para atlet,” tuturnya.
BACA JUGA: Waduh, Truk Pengangkut Semen Rem Blong, Tabrak Minibus di Kawalu, Kota Tasikmalaya
Politisi PKB itu meminta maaf apabila selama ini NPCI seolah kurang diperhatikan. Pihaknya berasumsi atlet disabilitas di bawah kewenangan KONI, sehingga sejak 2018 dalam satu tahun hanya mendapat kucuran sekitar Rp 500 juta saja. ”Tidak hanya untuk bekal nanti ke Bekasi Peparda Jabar, raihan medali kemarin pun kami akan bahas dan cari solusi untuk memberi apresiasi para atlet yang sudah membawa daerah ke peringkat enam se-Indonesia,” ujar pria dengan sapaan akrab Jun itu.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Bagas Suryono, juga menuturkan hal serupa. Apabila, anggaran daerah tidak memungkinkan pihaknya berupaya melobi BUMN, BUMD maupun Swasta untuk membantu keberangkatan para atlet paralimpik. ”Dinas kenapa tidak jelaskan sejak awal, kita kan baru tahu ternyata mereka begitu prestisius. Otomatis kita akan beri support yang serius juga, namun karena ini tahun berjalan kita berupaya minimal adanya supporting via CSR (corporate social responsibility, Red),” kata politisi PAN itu. (igi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: