Fokus Jaga Stabilitas Pangan

Fokus Jaga Stabilitas Pangan

radartasik.com, Jelang Ramadan dan Idul Fitri 2022, Pemerintah Kota Tasikmalaya terus menjaga ketersediaan dan kestabilan harga sembako.


Hal itu disampaikan Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf saat memimpin rapat koordinasi jelang Ramadan dan Idul Fitri dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dan pemangku kepentingan lainnya di Aula Balai Kota Tasikmalaya, Kamis (31/3/2022).

Dengan begitu, masyarakat dapat melaksanakan ibadah dengan tenang dan kondisi yang nyaman.

Yusuf mengatakan, pemerintah pusat sudah tegas dalam memberikan kebijakan agar menjaga kestabilan harga dan ketersediaan stok sembako jelang Ramadan dan Idul Fitri.

”Untuk itu, kita harus mengamalkannya, salah satunya dengan melakukan pengendalian harga sembako di jelang Ramadan dan Idul Fitri,” katanya kepada Radar, Kamis (31/3/2022).

Dalam pengendalian harga sembako tersebut, meminta untuk pengawasan terhadap distributor. Utamanya kepada distributor minyak goreng curah ataupun kemasan.

“Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) atau Satgas Pangan Kota Tasikmalaya, dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Dinas KUMKM - Perindag), TNI-Polri, dan dinas atau instansi terkait harus turun melakukan operasi pasar. Utamanya dalam pengawasan atau memonitor distributor dalam penyaluran minyak goreng,” ujarnya.

Sebab, ia tidak ingin melihat lagi masyarakat mengantre minyak goreng curah, itu sudah keterlaluan. Mereka berjubel dan membawa drum hanya untuk mendapatkan minyak goreng curah.

“Saya prihatin dalam masalah ketersediaan stok minyak goreng curah, di lapangan masih ada Rp 17.000 - Rp 20.000 per liter. Padahal sudah ada subsidi dari pemerintah,” katanya. Dengan tingginya harga minyak goreng curah di atas kewajaran tersebut. Ia pun menanyakan, subsidinya ke manakan?

“Minyak goreng curah sudah jelas dapat subsidi pemerintah. Untuk harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter,” ujarnya.

Kepala Polres Kota Tasikmalaya AKBP Aszhari Kurniawan SH menyampaikan, pihaknya terus berusaha untuk mengamankan ketersediaan minyak goreng curah dan kemasan di Kota Tasikmalaya. Untuk itu, ia pun beberapa kali melakukan operasi ke distributor dengan melakukan komunikasi persuasif agar memenuhi pasar.

“Kita pun memberikan penekanan kepada distributor, ketika datang stok minyak goreng diharapkan langsung distribusikan. Jangan sampai ditimbun,” katanya.

Lalu, memberikan arahan agar distributor dalam menjual minyak goreng curah ke pasaran tidak melebihi HET yakni Rp 14.000 per liter.

“Arahan juga kita berikan agar jangan sampai menjualnya di atasnya. Ketika menjual harga di atas HET pastinya akan lebih,” ujarnya.

Kepala Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya Firmansyah menindaklanjuti arahan Wali Kota Tasikmalaya dalam Rapat Koordinasi tersebut, ia akan bersama-sama dengan TPID dan Satgas Pangan untuk melakukan monitoring kelangkaan minyak goreng curah di distributor.

“Ini sebagai evaluasi agar terus meningkatkan monitoring kepada distributor. Utamanya mengenai ketersediaan minyak goreng curah yang saat ini langka di pasaran,” katanya.

Setelah dicek, sementara ia melihat pengiriman dari produsen hingga datang ke distributor minyak goreng curah interval cukup lama, dengan pengiriman satu Minggu satu kali. Sehingga ketersediaan minyak goreng curah tidak stabil.

“Saat ini pengiriman minyak goreng curah tidak setiap hari, sehingga kebutuhan minyak goreng menjelang Ramadan banyak,” katanya.

Upaya yang ia lakukan saat ini, Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya sedang membuat perjanjian kepada 12 distributor agar melakukan pasar murah dalam waktu dekat ini. Itu merupakan kewajiban dalam menetralisir harga minyak goreng yang tinggi.

“Distributor akan kita minta mengadakan pasar murah. Untuk pelaksanaan sedangkan disusun, agar kelangkaan minyak goreng dapat diantisipasi,” ujarnya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: