Fokus Jaga Stabilitas Pangan
Reporter:
syindi|
Jumat 01-04-2022,06:40 WIB
radartasik.com, Jelang Ramadan dan Idul Fitri 2022, Pemerintah Kota Tasikmalaya
terus menjaga ketersediaan dan kestabilan harga sembako.
Hal
itu disampaikan
Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf saat memimpin
rapat koordinasi jelang Ramadan dan Idul Fitri dengan Forum Koordinasi
Pimpinan Daerah (Forkompinda) dan pemangku kepentingan lainnya di Aula
Balai Kota Tasikmalaya, Kamis (31/3/2022).
Dengan begitu, masyarakat
dapat melaksanakan ibadah dengan tenang dan kondisi yang nyaman.
Yusuf
mengatakan, pemerintah pusat sudah tegas dalam memberikan kebijakan
agar menjaga kestabilan harga dan ketersediaan stok sembako jelang
Ramadan dan Idul Fitri.
”Untuk itu, kita harus
mengamalkannya, salah satunya dengan melakukan pengendalian harga
sembako di jelang Ramadan dan Idul Fitri,” katanya kepada Radar, Kamis
(31/3/2022).
Dalam pengendalian harga sembako tersebut,
meminta untuk pengawasan terhadap distributor. Utamanya kepada
distributor minyak goreng curah ataupun kemasan.
“Tim
Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) atau Satgas
Pangan Kota Tasikmalaya,
dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah Perindustrian dan
Perdagangan (Dinas KUMKM - Perindag), TNI-Polri, dan dinas atau instansi
terkait harus turun melakukan operasi pasar. Utamanya dalam pengawasan
atau memonitor distributor dalam penyaluran minyak goreng,” ujarnya.
Sebab,
ia tidak ingin melihat lagi masyarakat mengantre minyak goreng curah,
itu sudah keterlaluan. Mereka berjubel dan membawa drum hanya untuk
mendapatkan minyak goreng curah.
“Saya prihatin dalam
masalah ketersediaan stok minyak goreng curah, di lapangan masih ada Rp
17.000 - Rp 20.000 per liter. Padahal sudah ada subsidi dari
pemerintah,” katanya. Dengan tingginya harga minyak goreng curah di atas
kewajaran tersebut. Ia pun menanyakan, subsidinya ke manakan?
“Minyak
goreng curah sudah jelas dapat subsidi pemerintah. Untuk harga eceran
tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter,” ujarnya.
Kepala
Polres Kota Tasikmalaya AKBP Aszhari Kurniawan SH menyampaikan, pihaknya
terus berusaha untuk mengamankan ketersediaan minyak goreng curah dan
kemasan di Kota Tasikmalaya. Untuk itu, ia pun beberapa kali melakukan
operasi ke distributor dengan melakukan komunikasi persuasif agar
memenuhi pasar.
“Kita pun memberikan penekanan kepada
distributor, ketika datang stok minyak goreng diharapkan langsung
distribusikan. Jangan sampai ditimbun,” katanya.
Lalu,
memberikan arahan agar distributor dalam menjual minyak goreng curah ke
pasaran tidak melebihi HET yakni Rp 14.000 per liter.
“Arahan juga kita
berikan agar jangan sampai menjualnya di atasnya. Ketika menjual harga
di atas HET pastinya akan lebih,” ujarnya.
Kepala Dinas
KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya Firmansyah menindaklanjuti arahan Wali
Kota Tasikmalaya dalam Rapat Koordinasi tersebut, ia akan bersama-sama
dengan TPID dan Satgas
Pangan untuk melakukan monitoring kelangkaan
minyak goreng curah di distributor.
“Ini sebagai evaluasi
agar terus meningkatkan monitoring kepada distributor. Utamanya mengenai
ketersediaan minyak goreng curah yang saat ini langka di pasaran,”
katanya.
Setelah dicek, sementara ia melihat pengiriman
dari produsen hingga datang ke distributor minyak goreng curah interval
cukup lama, dengan pengiriman satu Minggu satu kali. Sehingga
ketersediaan minyak goreng curah tidak stabil.
“Saat ini pengiriman
minyak goreng curah tidak setiap hari, sehingga kebutuhan minyak goreng
menjelang Ramadan banyak,” katanya.
Upaya yang ia lakukan
saat ini, Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya sedang membuat
perjanjian kepada 12 distributor agar melakukan pasar murah dalam waktu
dekat ini. Itu merupakan kewajiban dalam menetralisir harga minyak
goreng yang tinggi.
“Distributor akan kita minta
mengadakan pasar murah. Untuk pelaksanaan sedangkan disusun, agar
kelangkaan minyak goreng dapat diantisipasi,” ujarnya. (riz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: