“Jadi terapi trauma healing bukan hanya diberikan kepada korban saja di rumahnya. Pelakunya dan siswa lainnya pun perlu diberi pemahaman sambil diajak bermain,” ungkap Ato kemarin (30/3/2022).
Menurut dia, korban pun akan dihadirkan di sekolah agar bisa cair dengan teman-teman lainnya dan kembali normal belajar dan bermain.
“Karena semuanya masih anak-anak di bawah 12 tahun, jadi kami akan terkonsentrasi kepada pemulihan kondisi anak,” ujarnya.
Dia pun menyayangkan lemahnya pola pengawasan di sekolah. “Mohon Dinas Pendidikan melakukan evaulasi terhadap pengawasan dan memberikan langkah-langkah yang tegas dan teguran ke sekolah. Jika tidak ada sanksi atau tidak ada teguran kepada pihak terkait di dalam sekolah itu, khawatir tidak ada efek jera untuk sekolah yang lain,” tambah dia.
Pengamat Sosial Politik dan Pemerintahan Tasikmalaya Asep M Tamam mengungkapkan, ke depannya perlu pengawasan lebih dari pihak sekolah agar anak-anak atau siswa disiplin. Tidak memberikan kesempatan kepada siswa memegang handphone di sekolah.
“Mudah-mudahan dengan adanya kejadian ini, menjadikan bahan evaluasi bagi semua pihak, termasuk didalamnya sekolah dan orang tua untuk lebih mengawasi anak-anaknya. Jangan sampai terulang kembali,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (
Disdikbud)
Kabupaten Tasikmalaya Drs H Iin Aminudin MSi mengaku akan mengingatkan pihak sekolah untuk lebih mengawasi anak didiknya, baik saat pembelajaran maupun saat bermain di lingkungan sekolah.
“Kami mengimbau ke para tenaga pendidik dan orang tua agar lebih mengawasi anak-anaknya dalam hal perilaku anak,” ungkap Iin.
Diberitakan sebelumnya, perundungan yang melibatkan anak SD di salah satu sekolah wilayah Kecamatan Cigalontang berakhir damai setelah orang tua kedua belah pihak bertemu yang difasilitasi Polres Tasikmalaya dan memutuskan mengambil jalan islah.
Kedua pihak sudah saling memaafkan dan tidak dilanjutkan ke proses hukum. Bahkan keluarga anak pelaku perundungan sudah meminta maaf dan membantu biaya pengobatan untuk korban.
(dik)