Maybank Raih Laba Bersih Rp 1,64 Triliun

Maybank Raih Laba Bersih Rp 1,64 Triliun

radartasik.com, RADAR TASIK - Di tengah perekonomian yang belum sepenuhnya pulih akibat pandemi, Maybank Indoesia berhasil membukukan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) untuk tahun keuangan yang berakhir 31 Desember 2021 sebesar Rp 1, 64 triliun. Angka itu berarti naik 29,9 persen dari Rp 1,27 triliun pada periode yang sama tahun lalu.


“RUPST juga menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2021 sebesar Rp 1.644.969.584.617 dimana maksimal Rp 493.490.875.385 atau 30 persen akan dibagikan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham dengan nilai Rp 6,47496 per saham dan sisanya sebesar Rp 1.151.478.709.232 atau 70 persen ditetapkan sebagai Laba Ditahan,” ujar Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria.

Pencapaian laba bersih perseroan sebesar Rp 1,64 triliun didukung, utamanya oleh efisiensi pada biaya bunga dan biaya overhead, kinerja positif Unit Usaha Syariah (UUS), dan biaya provisi yang rendah.

“Maybank Indonesia menempuh langkah konservatif dan secara proaktif mencadangkan provisi pada portofolio di seluruh segmen bisnis sejak 2020, serta aktif mendampingi debitur yang masih menghadapi tantangan dengan menerapkan program restrukturisasi kredit demi menjaga kualitas aset Perseroan. Kedua upaya tersebut telah berkontribusi kepada penurunan biaya provisi sebesar 25,8 persen menjadi Rp 1,54 triliun,” Lanjutnya.

Selain itu, Unit Usaha Syariah (UUS) Maybank Indonesia, membukukan laba sebelum pajak (PBT) yang tumbuh pesat sebesar 52,8 persen menjadi Rp 450 miliar pada Desember 2021 dari Rp 295 miliar pada tahun sebelumnya.

Total simpanan nasabah naik 13,1 persen menjadi Rp 31,04 triliun dari Rp 27,44 triliun pada tahun sebelumnya, di mana hal ini didukung oleh pertumbuhan CASA sebesar 69,9 persen menjadi Rp 11,70 triliun pada Desember 2021 dari Rp 6,89 triliun pada tahun sebelumnya. Demikian juga total aset UUS naik 11,2 persen menjadi Rp 39,22 triliun pada Desember 2021 dari Rp 35,26 triliun pada Desember 2020.

Sementara itu, financing-to-deposit ratio (FDR) UUS Maybank Indonesia tercatat sebesar 82,44 persen, sementara non-performing financing (NPF) tercatat sebesar 3,73 persen (gross) pada Desember 2021.

“Tahun 2021 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Maybank Indonesia, terutama akibat gelombang kedua pandemi Covid-19. Meskipun demikian, program vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang digencarkan oleh Pemerintah, mampu mempercepat pemulihan di kuartal ke-empat 2021. Kami melihat bahwa tingkat optimisme masyarakat dan momentum pemulihan ekonomi akan terus berlangsung hingga 2022, di tengah situasi yang penuh dengan tantangan,” ungkap Taswin.

Di tengah situasi yang penuh dengan ketidakpastian, pihaknya akan tetap menjalankan bisnis dengan berpedoman pada prinsip prudent banking untuk menjaga fundamental. ”Di saat yang sama, kami akan terus mengoptimalkan akuisisi di seluruh lini bisnis, melalui peningkatan produktivitas serta kolaborasi di berbagai layanan perbankan yang mampu memberi nilai tambah bagi nasabah, selaras dengan misi kami, humanising financial services,” tutupnya. (jpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: