Stok Gula Pasir di Wilayah Ini Kosong, Harga Mulai Naik
Reporter:
ocean|
Senin 28-03-2022,06:30 WIB
radartasik.com, JAKARTA — Sejumlah ritel modern sedang mempersiapkan pasokan barang kebutuhan pokok masyarakat jelang Ramadan yang tinggal menghitung hari.
Stok barang yang mulai banyak seperti biskuit kaleng, sirup dan kurma. Namun, berdasar pantauan JPNN.com,
gula pasir kosong di ritel-ritel modern di bilangan Jakarta Selatan.
Terlihat di rak pemajangan gula hanya tersedia gula batu, gula halus, dan sejumlah pop mie. Menurut salah satu petugas,
stok gula pasir kosong belakangan ini.
”Iya kosong, sudah dua hari minyak goreng dan gula kosong,” ujar salah satu petugas yang memakai baju hitam putih, Minggu (27/3/2022).
Berbeda dengan ritel,
stok gula di minimarket Indomaret tersedia dengan berbagai merek, di antaranya Gulaku, Gunung Madu, dan Indomaret dibanderol Rp 13.500 per kilogram.
Kemudian, dikutip dari Info Pangan Jakarta,
harga gula pasir terpantau naik Rp 111 per kilogram. Rata-rata
harga gula pasir di pasar-pasar di DKI Jakata menjadi Rp 14.417 per kilogram.
Harga gula pasir tertinggi di Pasar Tebet Barat yakni Rp 16 ribu per kilogram dan terendah di Pasar Cijantung 13.500 per kilogram.
Data hargapangan.id juga menunjukkan hal yang sama.
Gula pasir lokal dengan kemasan sederhana menyentuh angka rerata Rp 14.500 per kilogram.
Harga gula pasir tertinggi di Kabupaten Merauke Rp 17 ribu per kilogram dan terendah di Kota Batam Rp 10.900 per kilogram.
Kemudian,
harga gula pasir premium terpantau naik Rp 500 per kilogram dalam skala nasional.
Rerata pasar menjual
gula pasir Rp 15.700 per kilogram.
Harga tertinggi
gula pasir Rp 19 ribu per kilogram di Kabupaten Mimika dan Manokwari.
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) mengingatkan pemerintah terkait tahapan-tahapan kenaikan permintaan dan
harga bahan pokok yang terjadi dalam waktu menuju
Ramadan.
Wasekjend Kajian Penelitian & Pengembangan DPP IKAPPI Putri Bilanova mengatakan biasanya fase tersebut terjadi pada tiga hingga satu minggu menjelang
Ramadan.
Hal ini terjadi karena banyaknya permintaan dari masyarakat yang cukup tinggi. Sebab, masyarakat Indonesia akan menyambut awal
Ramadan dengan menyajikan makanan-makanan istimewa.
”Maka, kami berharap dalam fase ini, pemerintah dapat menjaga pasok bahan-bahan yang ada di pasar dapat tersedia dan distribusi dijaga dengan baik serta produksi dapat diperbaiki,” ungkap dia seperti dikonfirmasi JPNN.com. (jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: