Kualitas Air Citarum â€Melompat†Terus Membaik
Reporter:
ocean|
Selasa 15-03-2022,22:10 WIB
Ridwan Kamil melaporkan IKA pada tahun 2019 tercatat sebesar 33,43 poin atau cemar berat. Pada tahun 2020 seharusnya cemar sedang. Namun dalam laporan ini tidak ada tahapan cemar sedang. Sebab melompat. Dari cemar berat pada tahun 2019 langsung ke cemar ringan di tahun 2020 dan 2021.
”Alhamdulillah berkat kerja keras semua pihak, dari angka sangat buruk 33,43 poin sudah melompat di akhir tahun 2021 menjadi 50,13 poin sehingga kualitas air
Citarum berkategori cemar ringan,” kata
Ridwan Kamil yang juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.
Orang nomor satu di Jawa Barat itu menegaskan terjadi dua fenomena sosial di Sungai
Citarum. Dulu, ikan yang pernah hidup di
Citarum dan sempat punah, saat ini terlihat hidup kembali. Bahkan, anak-anak kampung sudah mulai berani untuk berenang. ”Ini karena kualitas air
Citarum sudah mulai membaik, cemar ringan,” jelasnya.
Pemulihan air Sungai
Citarum ini penting untuk diketahui bukan hanya karena statusnya sebagai sungai terpanjang di Jawa Barat. Sungai yang memiliki panjang 270 kilometer itu menjadi sumber kehidupan bagi 18 juta warga di 13 kabupaten/kota di Jabar yang dilintasi DAS. Sungai ini juga vital bagi kemakmuran 682.227 hektare lahan di 1.454 desa.
Bahkan, pemerintah telah menetapkan ultimate goal sebagai indikator dan target keberhasilan utama dari pelaksanaan rencana aksi PPK DAS
Citarum. Yakni Mutu Air Kelas II, atau setara dengan nilai IKA sebesar 70 poin yang ditargetkan dapat tercapai pada akhir tahun 2030.
Mutu air kelas II ini memungkinkan air tersebut bisa digunakan untuk prasarana atau sarana rekreasi air, budidaya ikan air tawar, peternakan, mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama.
Luhut menegaskan, pemulihan kualitas air Sungai
Citarum bisa seperti sekarang ini berkat kerja yang terintegrasi semua pihak. Ia mengakui tidak mudah memulihkan kualitas air
Citarum. Namun dengan kekompakan semua bidang semuanya bisa terasa hasilnya.
”Saya ingin menggarisbawahi bahwa jika semuanya kompak, terintegrasi, tidak ada yang tidak bisa kita selesaikan,” tegas Luhut.
Ia mencontohkan penanganan Sungai
Citarum sama kompleksnya dengan penanganan Covid 19. Indonesia, kata dia, merupakan satu di antara banyak negara di dunia yang paling baik dalam menangani Covid 19.
”Ini patut kita syukuri. Tidak boleh ada satu orang pun yang mengklaim bahwa ini karena perorangan,” tegasnya.
Luhut mengajak semua pihak untuk percaya diri dalam menangani permasalahan bangsa. Kasus yang berat seperti Covid 19 saja bisa ditangani dengan baik, maka penanganan Sungai
Citarum juga harus bisa terlaksana lebih baik.
”Dan, ini sudah dibuktikan oleh Gubernur
Ridwan Kamil dan para komandan sektor. Mereka adalah pahlawan-pahlawan,” ujarnya.
(and)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: