Hidupkan Lagi Kaulinan Barudak

Hidupkan Lagi Kaulinan Barudak

radartasik.com, RADAR TASIK - Kabid Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya Dudi Wardiman SPd mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menghidupkan kembali kaulinan barudak sebagai permainan juga olahraga tradisional di tanah sunda.


“Kita berikan kasih sayang pada anak-anak kita, temani mereka bermain, jangan biarkan mereka dikuasai gadget yang bisa berdampak negatif. Saya mengajak semua pihak untuk menghidupkan lagi budaya dan kearifan lokal melalui kaulinan barudak,” ujarnya kepada Radar, Rabu (9/3/2022).

Dudi mengatakan, kaulinan urang lembur ini merupakan warisan budaya yang memiliki berbagai makna. Permainan tradisional ini, cukup erat kaitannya dengan pembentukan karakter anak. Misalnya seperti kekompakan, kebersamaan dan kejujuran.

Selain itu juga, kata dia, dapat melatih kecerdasan dalam berpikir, melatih fisik. Di dalamnya juga mengajarkan untuk saling gotong-royong, tolong-menolong, membangun kejujuran dan kepercayaan serta mempererat kebersamaan.

Dengan kaulinan barudak, ujar dia, anak bisa bebas bergerak, mengasah kreativitas, mempelajari kerja sama. Tidak jarang, dalam melakukan kaulinan barudak juga tak sedikit memerlukan teknik dan strategi tertentu. “Kaulinan urang lembur atau kaulinan barudak ini, harus ditumbuhkembangkan hingga dilestarikan jangan sampai punah. Hal ini dilakukan, agar memberikan kontribusi positif terhadap upaya mempertahankan budaya,” katanya menjelaskan.

Dudi menjelaskan, beberapa kaulinan barudak di antaranya ada permainan jajangkungan, oray-orayan, perepet jengkol, bakiak, rorodaan, balon sarung, sorodot gaplok, gatrik, gasing, bedil jepret, egrang batok, boy boyan, dan lain sebagainya.

Menurutnya, jenis kaulinan barudak ini dianggap sudah jarang lagi diminati anak sekarang. Sehingga ini diharapkan pelestarian budaya sunda kembali bergairah.

Dengan adanya bidang permainan tradisional ini, akan menumbuhkan rasa kecintaan terhadap permainan tradisional asal sunda yang ramai pada masanya. “Dihidupkannya kembali permainan tradisional kaulinan urang lembur, selain mempertahankan budaya sunda, juga mampu menggeser permainan gadget,” ucapnya menambahkan. (obi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: