Kajian Perubahan Parkir Belum Final

Kajian Perubahan Parkir Belum Final

radartasik.com, RADAR TASIK — Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya sudah menargetkan penataan pusat kota bisa dilaksanakan tahun 2022. Namun demikian, Dinas Perhubungan (Dishub) belum punya kajian final untuk manajemen penempatan parkir.


Sebagaimana yang direncanakan, penataan akan dilakukan di sebagian Jalan HZ Mustofa dan Jalan Cihideung. Rencana perubahan infrastruktur berdampak pada ketersediaan marka parkir badan jalan di kawasan itu.

Kabid Lalu Lintas Kota Tasikmalaya Gumilar mengaku dampak terhadap lalu lintas tentu akan terjadi. Khususnya marka parkir yang akan ditiadakan di jalur penataan. ”Alternatifnya kan parkir dialihkan ke jalan pemuda,” ujarnya kepada Radar, Selasa (8/3/2022).

Kendati demikian, pihaknya masih melakukan pengkajian soal alternatif ruang parkir. Jika dipaksakan di Jalan Pemuda dan Jalan Empang, secara otomatis jalan tersebut akan diberlakukan satu jalur. ”Karena kita jadi menggunakan dua sisi jalan untuk parkir,” tuturnya.

Ruang untuk parkir di jalan tersebut, kata dia, cukup sebanding dengan Jalur HZ Mustofa yang ditata. Namun untuk marka parkir di Cihideung pihaknya belum punya alternatif tempat baru. ”Kan kita juga belum final, karena ada alternatif membuat taman parkir juga di sana,” ucapnya.

Pertimbangan juga dilakukan mengenai bongkar muat untuk para pemilik toko. Karena sebelumnya aktivitas itu sementara ini menggunakan ruang untuk parkir. ”Ketika tidak ada parkir, otomatis bongkar muat tidak bisa seenaknya,” ujarnya.

Gambaran sementara pihaknya berencana melakukan manajemen waktu. Toko boleh bongkar muat hanya saja di rentang waktu tertentu. ”Misal diberi waktu dari pukul 04.00 sampai 06.00, di luar jam-jam itu tidak boleh,” tuturnya.

Soal perubahan manajemen lalu lintas, rencana perubahan baru di Jalan Cihideung menjadi dua jalur dan Jalan Pemuda jadi satu jalur. Diharapkan penerapannya tidak akan berdampak besar kepada lalu lintas di titik jalan sekitarnya. ”Kalau pengaruh pasti ada, tapi mudah-mudahan masih terkendali,” ucapnya.

Soal penataan HZ Mustofa ini sudah beberapa kali dikemukakan oleh Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf. Konsepnya adalah membuat Jalur HZ Mustofa dan Cihideung menjadi kawasan semi pedestrian. ”Justru nanti mereka (PKL dan parkir, Red) ditata agar lebih tertib. Komoditasnya yang beragam di atur supaya sesuai, di sana kan fesyen, aksesoris dan lain-lain,” katanya.

Yusuf meyakini bahwa HZ Mustofa dan Cihideung merupakan cermin Kota Tasikmalaya. Dengan demikian, pihaknya akan mulai menata, supaya di sana tidak terjadi lagi parkir semrawut, pedestrian terhalangi PKL dan lain sebagainya. ”Parkir nanti diatur, bisa di jalur-jalur penunjang HZ Mustofa,” tuturnya. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: