Meski Ditekan Amerika dan NATO, Rusia Masih Kuat Karena Punya Ini..

Meski Ditekan Amerika dan NATO, Rusia Masih Kuat Karena Punya Ini..

radartasik.com - Pakar hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah menyebut, Rusia punya cadangan duit fantastis dan masih punya cadangan dukungan dari China. Rusia masih aman dan kuat.

Lebih jauh Rezasyah mengatakan Rusia sudah mengantisipasi tekanan diplomatik dari negara-negara atas invasi ke Ukraina.

Menurutnya, Rusia bakal masih bisa bertahan meski diembargo dalam segala aspek. 

Rusia bisa bertahan selama dua tahun dalam kondisi perang.

“Jadi, kalau dia dicekik selama 1-2 tahun, dia masih bertahan, apalagi dia masih punya cadangan dukungan dari China,” kata dia, Kamis (24/02/22).

NATO dan Amerika sudah menekan, katakan secara ekonomi, keuangan, secara pembatasan teknologi, itu mungkin ya terjadi. Tapi Rusia sudah siap, dia sudah punya cadangan duit yang fantastis,” ucap Rezasyah lagi.

Teuku Rezasyah mengatakan, Indonesia harus bisa menjadi negara yang berdiri 'di tengah-tengah' Rusia dan Ukraina, yang 'kaya' dengan ide-ide untuk mengakhiri peperangan antara Rusia dengan Ukraina.

“Di tengah juga harus kaya dengan ide. Nggak bisa mengatakan diam di tengah-tengah, tapi angin berhembus kencang dari depan, belakang, kiri dan kanan,” kata Rezasyah kepada wartawan.

“Indonesia harus punya ide, bagaimana solusinya. Karena sekarang hanya Indonesia yang bisa diharapkan, bisa memberikan jalan tengah, ataupun jalan yang bisa mengakhiri tanpa adanya keruwetan lebih lanjut,” tuturnya menambahkan.

Namun, Rezasyah tak menampik bahwa Indonesia pasti sungkan dengan Rusia dan Ukraina.

Satu hal yang menurut Rezasyah harus dijaga oleh pemerintah Indonesia, jangan sampai Rusia atau Ukraina saling tuding menggunakan bahasa yang 'keras' di wilayah NKRI

“Kita bersahabat baik, dan akan ada kesungkanan kalau nanti di dalam kegiatan diplomatik ada Rusia dan ada Ukraina di situ. Aturan protokolernya harus benar, jangan sampai mereka saling tuding menggunakan bahasa-bahasa yang keras di wilayah Indonesia. Ini jadi mencederai nama baik kita juga,” papar Rezasyah.

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia mengecam serangan militer yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina, dan mendesak semua pihak kembali ke jalur perdamaian melalui diplomasi.

Lewat pernyataan resmi yang dirilis pada Kamis malam (24/2), Kementerian Luar Negeri RI menekankan, penghormatan terhadap tujuan dan prinsip piagam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan, penting untuk terus dijalankan.

“Oleh karenanya, serangan militer di Ukraina tidak dapat diterima,” tegas Kemlu.

“Serangan juga sangat membahayakan keselamatan rakyat dan mengancam perdamaian, serta stabilitas kawasan dan dunia,” tambahnya.

Lebih lanjut, Kemlu mengatakan, Indonesia meminta agar serangan terhadap Ukraina dapat segera dihentikan dan semua pihak menghentikan permusuhan serta mengutamakan penyelesaian secara damai melalui diplomasi.

“Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah nyata guna mencegah memburuknya situasi,” kata Kemlu.

Kemlu menyebut, pihaknya juga telah mempersiapkan rencana evakuasi WNI di Ukraina.

Selama konferensi pers pada Kamis siang, Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha menyebut terdapat 138 WNI yang berada di Ukraina dan dalam kondisi aman.

Saat ini, KBRI Kiev telah meminta seluruh WNI berkumpul di KBRI sesuai dengan rencana kontijensi.(rmol/pojoksatu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: