Pasien Covid di Kota Tasikmalaya Kemungkinan Varian Omicron, Hari Ini 668 Kasus Aktif
Reporter:
Sandy aw|
Senin 14-02-2022,16:00 WIB
radartasik.com, KOTA TASIK — Pandemi Covid-19 di Kota Tasikmalaya masih terus menunjukkan grafik penambahan kasus terkonfirmasi positif hingga hari ini, Senin (14/2/2022).
Berdasarkan data
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, hari ini terdapat penambahan kasus positif sebanyak 52 orang, 2 orang sembuh dan 0 kematian.
Kepala
Dinkes Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, dari total kasus aktif hari ini 668 pasien, 90 persen didominasi kluster perjalanan atau tertular setelah perjalanan ke luar Kota Tasikmalaya.
“Hari ini masih didominasi kluster perjalanan. Dari total kasus hari ini 80-90 persen tertular dari perjalanan,” ujarnya di Halaman Bale Kota.
“Kebanyakan pasien positif itu saat ini melakukan isolasi mandiri (isoman) karena tak bergejala,” sambungnya.
Uus Supangat mengungkapkan untuk varian Covid-19 memang masih belum bisa dipastikan karena hasil uji labnya belum ada yang turun ke
Dinkes Kota Tasikmalaya dari Labeksda Provinsi Jabar di Bandung.
“Tapi kemungkinan besar sudah varian
omicron (dari kasus positif yang kini sedang melonjak di Kota Tasikmalaya, Red). Tapi baru kemungkinan ya,” terangnya.
Mengapa masih baru kemungkinan varian
omicron? “Karena harus ada dasarnya. Tapi kalau dari tingkat penyebarannya yang lebih cepat saat ini bisa jadi varian
omicron,” tuturnya.
Uus Supangat menyebutkan penyebaran
Covid-19 di Kota Tasikmalaya saat ini begitu cepat. “Pertama ada kasus penambahan lagi kan sekitar 2 minggu lalu sekarang sudah 668 kasus,” ucapnya.
Namun menurut analisanya, dari segi karakter penyebaran yang terjadi saat ini di Kota Tasikmalaya seperti varian
omicron.
“Tapi tetap ya, secara hasil laboratorium kita belum bisa memastikannya. Alat yang harus dicek ke Bandung dan di kita belum ada adalah alat regen khusus
omicron. Kita memang belum punya,” katanya.
Walaupun demikian harus bisa dipahami dan dimaklumi mengapa hasil uji di Labkesda Provinsi Jabar mengantre serta memakan waktu cukup lama.
“Ya bayangkan saja, semua sampel dari kota dan kabupaten se-Jabar terpusat di Bandung. Jadi ya ngantre hasil cek lab pastinya,” ucapnya.
Bagi masyarakat saat ini yang terpenting agar tak tertular adalah tetap terapkan prokes dalam aktivitasnya dan lakukan vaksinasi.
“Vaksin ini mohon bisa dipahami semua pihak, karena ada beberapa kasus meninggal di kita kemarin-kemarin ternyata karena belum vaksin sama sekali dan ada yang baru vaksin sekali,” katanya.
Kalau yang sudah divaksin lalu tertular hasilnya mulai kelihatan seperti tak bergejala. “Mereka yang positif tapi sudah divaksin itu kebanyakan tak bergejala dan gejala ringan,” ucapnya. (Rezza Rizaldi/radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: