Waspada, Angka Kasus Harian Covid-19 Tembus 46 Ribu, Mendekati Rekor Harian Gelombang Varian Delta 2021

Waspada, Angka Kasus Harian Covid-19 Tembus 46 Ribu, Mendekati Rekor Harian Gelombang Varian Delta 2021

Radartasik.com, Kasus Covid-19 di Indonesia terus menghadapi lonjakan. Angka per harinya mencapai 46 ribu kasus. Jumlah tersebut mendekati puncak gelombang varian Delta pada Juli 2021


Semua pihak harus bahu membahu menangani penyebaran Covid-19. Salah satu caranya yaitu menyukseskan vaksinasi, yang tengah digencarkan berbagai kalangan, termasuk TNI dan Polri serta pemerintah.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau secara langsung akselerasi vaksinasi serentak di Gedung Sultan Suriansyah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (10/2/2022). Di sana, Kapolri juga memantau pelaksanaan vaksinasi secara virtual di 4.988 tempat vaksinasi 34 provinsi.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, target vaksinasi di Kalsel sebanyak 21 ribu dosis. Dia mengapresiasi jajaran Forkopimda yang telah bersinergi dan berusaha keras melakukan akselerasi percepatan vaksinasi untuk masyarakat.

“Saya ucapkan terima kasih, apresiasi atas kerja keras, kerja sama dari TNI-Polri dan seluruh pemda baik provinsi, kotamadya maupun kabupaten yang terus bekerja sama membantu percepatan program akselerasi vaksinasi nasional,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuturkan, angka harian Covid-19 saat ini mengalami kenaikan. Angka positif Covid-19 sempat menyentuh 46 ribuan atau meningkat 10 ribu dibanding hari sebelumnya. Bahkan, angka tersebut hampir mendekati puncak angka positif harian Covid-19 di Indonesia pada Juli 2021.
Lonjakan kasus Covid-19 harus dihadapi dengan upaya yang maksimal dari seluruh pihak dalam melakukan penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19. Segala strategi harus dilakukan untuk menekan angka harian. Yang paling penting, kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, masyarakat harus tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi penyebaran Covid-19.
“Ini menjadi kewaspadaan bagi kita semua untuk bersiap-siap, walaupun dalam kesempatan ini kita ingatkan agar masyarakat tak perlu panik. Namun upaya menghadapi lonjakan ini kita harus lakukan dengan maksimal,” ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Adapun untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19, mantan Kabareskrim Polri ini menuturkan salah satu strateginya adalah mempercepat vaksinasi yang wilayahnya belum 100 persen. Dari data yang dia terima, untuk vaksinasi dosis pertama secara nasional sudah mencapai 89 persen, sehingga, diharapkan secepatnya mencapai 100 persen.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga meminta bagi masyarakat yang sudah melaksanakan vaksinasi sebanyak dua kali dan sudah memasuki masa enam bulan, agar melaksanakan vaksinasi ketiga atau booster. “Karena ini sangat penting. Sebab kecenderungan setelah enam bulan tingkat imunitas menurun. Jadi mau tak mau harus dilaksanakan vaksin untuk kemudian meningkatkan imunitas,” ucap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Lebih lanjut, mantan Kapolda Banten ini menuturkan, vaksinasi sangat penting untuk menghindari fatalitas jika terpapar Covid-19. Dari data, lanjut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, rata-rata memang yang sudah divaksin dua kali atau booster bisa terkena omicron namun kecenderungannya tanpa gejala atau gejala ringan.

“Utamanya yang belum vaksin atau belum lengkap, khususnya lansia dengan komorbid ada beberapa yang mengalami fatalitas hingga meninggal. Tolong ingatkan keluarga, tetangga, atau masyarakat agar segera vaksinasi,” tutur Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Selain vaksinasi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga tak henti-hentinya mengingatkan agar masyarakat disiplin terhadap protokol kesehatan. Dia ingin pemakaian masker kembali menjadi kebiasaan rutin di masa pandemi Covid-19 yang kini melonjak. “Salah satu penularan yang bisa terjadi saat di kerumunan, lantas membuka masker,” ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga meminta kepada Forkopimda untuk menyiapkan tempat isolasi terpusat (isoter). Jadi, saat ada masyarakat yang terpapar Covid-19, namun tak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah, bisa ke tempat isoter.

Di tempat isoter, petugas medis akan lebih mudah mengawasi dan memberi pelayanan kesehatan ke masyarakat. “Di tempat isoter disiapkan dokter, disiapkan obatnya, setiap hari dicek. Ini jauh lebih baik dibanding melaksanakan isolasi secara mandiri,” papar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga mengatakan agar jajarannya di seluruh Indonesia untuk kembali mengaktifkan pelaksanaan PPKM mikro dan siap mencegah lonjakan kasus pertumbuhan Covid-19

“Saat PPKM mikro, ada tugas tambahan mengecek wilayahnya, kalau ada yang isoman bisa diawasi secara ketat. Cek apakah sudah dapat obat atau belum. Kemudian dikontrol agar kita bisa menjaga laju varian omicron ini,” terang Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: