Puluhan Tahun Jalan Butut Diabaikan, Warga Jatiwaras Geruduk Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya

Puluhan Tahun Jalan Butut Diabaikan, Warga Jatiwaras Geruduk Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya

radartasik.com, TASIKMALAYA — Warga yang tergabung ke dalam Forum Masyarakat Jatiwaras Bangkit mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (10/2/2022). Mereka menuntut keadilan dari para pemangku kepentingan yang membiarkan jalan rusak puluhan tahun di jalur Desa Mandalamekar dan Desa Mandalahurip Kecamatan Jatiwaras.


Kepala Desa Mandalamekar Alfie Akhmad Sa'dan Hariri mengatakan, kedatangan warga itu untuk meminta wakil rakyat menekan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya untuk memperbaiki jalan Desa Mandalamekar dan Mandalahurip yang puluhan tahun rusak. Pihaknya sudah berkali-kali mengusulkan perbaikan jalan yang berstatus kabupaten itu tetapi tidak ada hasilnya.

“Intinya kita itu mengajukan proposal jalan itu sudah setumpuk mungkin. Setiap ganti kabid, ganti lagi. Mereka bilang ini salah, kita perbaiki. Ada aplikasi ini, kita tempuh. Tiba-tiba ketika informasi muncul ada anggaran di Lengkongbarang, tetapi kemudian dilengkapi. Dua desa yang rusak itu tiba-tiba pembangunannya di sebelah sana. Itu kan jadi pertanyaan kami,” katanya kepada wartawan usai audiensi di Gedung DPRD, Kamis (10/2/2022).

Atas dasar itu, pihaknya bersama masyarakat mencoba meminta dukungan DPRD khususnya Komisi III. “Makanya kita mencoba hearing ke sini itu mencari kejelasan kenapa tidak berurutan membangunnya,” tuturnya.

Alfie Akhmad Sa'dan Hariri mengaku bila masyarakat menuntut perbaikan jalan tersebut pihaknya sudah kebingungan. Bahkan, pihaknya hampir tiap bulan melakukan urunan semen untuk memperbaiki jalan secara swadaya.

“Selain tidak nyaman saat dilalui, juga rawan kecelakaan. Bisa dibanyangkan bagaimana aktivitas ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Makanya, ketika anggarannya ada kenapa pembangunannya tidak berurutan sesuai alur tersebut,” katanya.

Selama ini, pembangunan jalan itu dilewati dan terkesan diabaikan untuk dua desa tersebut. “Toh nanti juga kalau misalnya ada lagi anggaran, misalnya Pasirgintung itu Ciwaraknya jelek ya itu dulu. Kalau ternyara Ciwarak sudah bagus, lanjut ke Kersagalih. Lalu ke Mandalamekar, Mandalahurip, baru ke Tanjungbarang. Ini dilompati dua desa,” ujarnya.

Menurut Alfie Akhmad Sa'dan Hariri, audiensi tersebut juga untuk memastikan adanya informasi berkaitan penentuan lokasi pembangunan. Lokasi itu akan ditentukan dalam dua minggu ini.

“Makanya kita kejar, siapa sebenarnya yang berhak menentukan lokasi tersebut. Kami juga meminta bukan berarti harus di sini, di sini, dan di sini. Kan beralasan semuanya. Satu ruas jalannya adalah Pasirgintung-Lengkongbarang di mana gerbang titik rusaknya adalah di Mandalamekar-Mandalahurip,” tuturnya.

“Kedua, banyak SK-SK yang harus ditunjang. SK Bupati tentang desa wisata. Alhamdulillah kemarin kami juga mendapatkan anugerah desa wisata, enam desa dari 300 sekian yang diserahkannya juga oleh bupati dalam upacara kan di sana. Banyak lagi prestasi kami, termasuk desa IT, anugerah film asyik sebagai profil desa dan segala macam,” lanjut dia.

Alfie Akhmad Sa'dan Hariri mengungkapkan kalau di Mandalamekar, jalan rusak itu sekitar tiga kilometer. Selama 20 tahun terakhir belum pernah ada perbaikan, kecuali sebagian. 

“Sekitar 1 kilo meter, bahkan yang sebagian di Mandalahurip itu sama sekali belum pernah kena aspal. Bukan berapa tahun lagi, dari semenjak Indonesia ini merdeka belum pernah. Ini bukan Papua, lho. Ini masih di Tasik, Jawa Barat,” katanya. (Ujang Nandar/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: