Hati-Hati, Pantai Selatan Tasikmalaya, Garut dan Pangandaran Berpotensi Mengalami Gelombang 2,5 Meter-4 Meter
Reporter:
usep saeffulloh|
Kamis 10-02-2022,06:00 WIB
Radartasik.com, Masyarakat yang beraktivitas di pesisir perairan selatan Jawa diimbau untuk berhati-hati, karena gelombang di wilayah Samudera Hindia berpotensi di atas normal.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) menginformasikan bahwa tinggi gelombang di wilayah Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Jogjakarta berpotensi mencapai 6 meter.
”Selain karena saat masih dipengaruhi musim angin barat, saat sekarang di barat daya Pulau Jawa terdapat Tropical Low 93S (tekanan rendah),” kata Kepala Kelompok Teknisi
BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Rabu (9/2/2022).
Dia mengatakan, keberadaan tekanan rendah tersebut mengakibatkan adanya pusaran angin di barat daya Pulau Jawa dan peningkatan kecepatan angin di wilayah perairan maupun Samudra Hindia selatan Jabar hingga Jogjakarta.
Menurut dia, angin di wilayah selatan Pulau Jawa dominan bergerak dari barat-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5—25 knot.
”Peningkatan kecepatan angin ini berdampak terhadap peningkatan tinggi gelombang di perairan selatan Jabar—Jogjakarta maupun Samudra Hindia selatan Jabar-Jogjakarta,” kata Teguh Wardoyo.
Terkait dengan hal itu, Teguh mengatakan, pada Rabu (9/2) mengeluarkan peringatan dini
gelombang tinggi gelombang tinggi yang berlaku hingga Kamis (10/2/2022) dan akan diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut.
Dalam hal ini, kata dia, tinggi gelombang 2,5—4 meter yang masuk kategori tinggi berpeluang terjadi di wilayah perairan selatan Cianjur, perairan selatan Sukabumi, perairan selatan
Garut, perairan selatan
Tasikmalaya, perairan selatan
Pangandaran, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo, dan perairan selatan Jogjakarta.
Sementara itu, tinggi gelombang 4—6 meter yang masuk kategori sangat tinggi berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Cianjur, Samudra Hindia selatan
Garut, Samudra Hindia selatan
Tasikmalaya, Samudra Hindia selatan
Pangandaran, Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, Samudra Hindia selatan Purworejo, dan Samudra Hindia selatan Jogjakarta.
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko
gelombang tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Dalam hal ini, nelayan tradisional yang menggunakan perahu berukuran kecil diimbau untuk waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Selain itu, operator tongkang diimbau agar mewaspadai angin dengan kecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Kapal feri juga diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, sedangkan kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau pesiar diimbau waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
”Kami mohon masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi terjadinya
gelombang tinggi demi keselamatan semua. Kami akan terus memantau perkembangan Tropical Low 93S, apakah akan melemah ataukah berkembang menjadi siklon tropis,” kata Teguh.
(jp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: