Wagub Jabar Sidak Proyek Gedung Poliklinik RSUD dr Soekardjo yang Terhenti
Reporter:
sandy aw|
Rabu 09-02-2022,20:00 WIB
radartasik.com, KOTA TASIK — Pengerjaan bangunan Gedung Poliklinik RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya yang sempat berhenti disidak Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Rabu (9/2/2022).
Wagub Jabar menjanjikan pembangunan
gedung poliklinik RSUD dr Soekardjo itu akan dilanjutkan tahun ini. Anggarannya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2022.
“Insyaallah akan kami perjuangkan, minimal di perubahan APBD atau di akhir tahun 2022 ini, pembangunan ini akan dilanjutkan lagi,” katanya.
Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan pembangunan gedung poliklinik terhenti karena anggarannya dialihkan atau refocusing. “Jadi bukan mangkrak, kalau mangkrak kan konotasinya duit habis pembangunan tidak tamat alias tidak manfaat. Ini mah terkena refocusing,” ujar mantan Bupati Tasikmalaya dua periode itu.
Wagub Jabar menjabarkan pembangunan sektor kesehatan atau pemenuhan fasilitas kesehatan menjadi salah satu prioritas pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Karena masyarakat harus mendapatkan pelayanan terbaik.
Namun, ketika didesak alasan tidak adanya penganggaran proyek tersebut di APBD Murni,
Uu Ruzhanul Ulum berupaya mencari alasan. “Saya juga baru tahu pembangunan ini terhenti, tetapi masih ada waktu. Bulan Mei ini kita ajukan kembali,” ujarnya.
Direktur RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya Budi Tirmadi menuturkan, refocusing anggaran pembangunan
Gedung Poliklinik RSUD dr Soekardjo terjadi di November 2022 ketika pembangunan sedang berjalan.
“Refocusing terjadi saat pembangunan berjalan di bulan November. Dari rencana Rp 32 miliar, yang tersisa Rp 13,8 miliar, sehingga yang selesai baru sampai struktur gedungnya saja,” tuturnya.
Budi Tirmadi mengungkapkan setelah
Gedung Poliklinik RSUD dr Soekardjo sebelumnya dibongkar dan dibangun baru, untuk sementara 24 jenis layanan poliklinik dialihkan ke berbagai tempat. Salah satunya di ruangan rawat inap kelas 2 dan beberapa tempat lainnya.
“Ya memang tidak nyaman, karena itu sementara. Istilahnya tempat darurat,” ujarnya.
Budi Tirmadi menyatakan RSUD dr Soekardjo bukan tak ingin memberikan sarana atau ruangan yang representatif bagi pasien rawat jalan.
“Lahan yang kita miliki juga terbatas. Ada opsi untuk memanfaatkan ruang rawat inap di lantai dua untuk poliklinik. Kemudian rawat inap di lantai dua dipindah ke Gedung Mitrabatik. Namun itu juga sedang kami pertimbangkan, karena saat ini pasien Covid-19 meningkat. Ketika ruang isolasi penuh, maka gedung Mitrabatik jadi ruang isolasi tambahan,” tuturnya.
Terlepas dari hal itu,
Budi Tirmadi berharap masyarakat atau pasien poliklinik bisa memaklumi situasi yang dihadapi pihak rumah sakit.
“Kami mengapresiasi sikap Pak Wagub, mudah-mudahan bisa segera dilanjutkan kembali pembangunan gedung poliklinik ini,” ujarnya. (Rezza Rizaldi/radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: