Apakah Kita Bisa Mengatasi Perang Melawan Omicron? Menkes-Kapolri Menyarankan Langkah Ini
Reporter:
Usep Saeffulloh|
Rabu 09-02-2022,13:00 WIB
radartasik.com, Efek dari kasus penyebaran Covid-19, yang dipicu varian Omicron di Indonesia, diprediksi akan lebih tinggi dibandingkan dengan saat paparan varian Delta pada Juli 2021.
Demikian dikatakan Menteri Kesehatan (
Menkes)
Budi Gunadi Sadikin usai meninjau Gerai Vaksin Presisi di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Selasa (8/2).
"Kasus (varian
Covid-19 Omicron,
Red) akan naik tinggi dan akan kemungkinan besar lebih tinggi dari Delta," kata Budi kepada wartawan.
"Kasus (varian
Covid-19 Omicron,
Red) akan naik tinggi dan akan kemungkinan besar lebih tinggi dari Delta," kata Budi kepada wartawan.
Kendati demikian,
Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tidak panik atas potensi kenaikan kasus
Covid-19. Dia juga mengimbau masyarakat tetap taat protokol kesehatan
Covid-19 dengan salah satunya ketat memakai masker.
"Enggak usah panik, kenapa? Karena (pasien Covid-19 Omicron, Red) memang yang dirawat dan yang wafat itu lebih rendah," ujar Gunadi Sadikin.
"Apakah kita bisa mengatasi perang menghadapi
pandemi ini? bisa, tetapi bukan di kita (pemerintah) kekuatannya, kekuatannya ada di rakyat semua, ada di masyarakat semua," sambung
Menkes Gunadi Sadikin.
Kapolri Imbau Masyarakat Perketat Penerapan Prokes
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tenang dan tidak panik dalam menghadapi lonjakan kasus pertumbuhan
Covid-19 belakangan ini. Ia meminta kepada warga untuk tetap disiplin protokol kesehatan (prokes) hingga melakukan vaksinasi.
Imbauan tersebut disampaikan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, saat meninjau akselerasi percepatan vaksinasi di seluruh Indonesia dengan menghadiri secara langsung di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (8/2/2022) seperti dikutip.
“Masyarakat tidak usah panik, kemudian terganggu. Namun bagaimana kemudian kita tingkatkan kewaspadaan, melaksanakan vaksinasi bagi yang sudah waktunya. Dan tetap mematuhi serta disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan,” kata
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Pada kesempatan itu,
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menyapa secara virtual wilayah di Indonesia yang menggelar acara vaksinasi tersebut.
Dalam hal ini, mantan Kapolda Banten itu mengingatkan kembali pesan dari Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), terkait memaksimalkan akselerasi vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia.
“Ini saya ingin mengingatkan pesan Pak Presiden saat memimpin langsung vicon dengan seluruh Pemda dengan rekan-rekan semua. Saya ingatkan kembali bahwa, salah satu langkah prioritas yang dilakukan, bagaimana dalam waktu yang kurun waktu satu atau dua minggu ini, akselerasi vaksinasi betul-betul dimaksimalkan. Khususnya terkait saudara kita yang lansia,” ujar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Tentunya ini memerlukan strategi. Karena memang ada yang perlu pendekatan dengan mendatangi secara langsung, karena situasi wilayah geografis yang tentunya perlu dihadapi rekan-rekan,” tambahnya.
Tak hanya itu, eks Kabareskrim Polri itu juga mengingatkan kepada seluruh pihak yang ada di lini terdepan dalam penanganan dan pengendalian
Covid-19, untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya vaksinasi. Khususnya, warga yang belum divaksin dan yang telah melewati masa enam bulan dari vaksin kedua untuk mendapatkan booster.
“Namun paling penting sosialisasikan lagi kepada masyarakat untuk secepatnya melaksanakan vaksinasi khususnya yang belum vaksin. Dan bagi yang sudah waktunya melaksanakan vaksin
booster ingatkan. Karena tadi sudah disampaikan, kalaupun sudah vaksin dua kali, sudah booster tetap bisa kena varian
Omicron,” ucap
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Vaksinasi, kata
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dapat meningkatkan imunitas dan mengurangi fatalitas bagi seseorang yang terjangkit virus
Covid-19. Karena berdasarkan data dari Kemenkes, kasus meninggal dunia, didominasi lantaran, belum mendapatkan vaksinasi dan kelompok lansia yang memiliki komorbid.
“Tentunya dengan rekan-rekan yang sudah semua melaksanakan vaksin, tingkat fatalitasnya akan sangat jauh. Tadi sudah disampaikan pak
Menkes data rata-rata yang meninggal adalah belum vaksin dan yang lansia komorbid. Itu yang menjadi prioritas,” tutur
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Lebih dalam terkait kedisiplinan prokes, Sigit meminta kepada masyarakat, apabila memang diperlukan untuk mengenakan masker double atau lapis dua, khususnya di tempat-tempat aktivitas yang berpotensi terjadinya kerumunan.
“Kemudian masalah penggunaan masker tolong diingatkan kembali. Bila perlu lokasi-lokasi yang ada kerumunan-kerumunan pakai masker double. Karena ini menjadi penting, menjadi sumber penularan pada saat masker tidak digunakan. Itu akan terjadi. Kita tahu bahwa penularannya sangat cepat, sehingga disiplin penggunaan masker tolong untuk tingkatkan kembali,” imbau
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Demi mencegah penyebaran virus corona, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowomenekankan soal pentingnya seluruh pihak untuk mematuhi dan melaksanakan aturan tertuang dalam PPKM Level 3 yang saat ini sudah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia, khususnya di wilayah Jawa-Bali.
“Pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan terkait itu, sehingga tolong betul-betul diingatkan agar kepatuhan terkait aturan tersebut bisa dilaksanakan. Dipastikan kepatuhannya. Khususnya terkait dengan tempat yang diberikan kesempatan untuk melaksanakan aktivitas,” kata
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Namun di sisi lain aturan jamnya, jam operasionalnya tolong diingatkan. Kita bisa sama-sama menjaga. Di satu sisi aktivitas masyarakat terkait masalah kegiatan ekonomi berjalan. Namun di sisi lain varian
Omicron bisa kita antisipasi,” ujar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berpesan. (cr1/jpnn/sep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: