Positif Covid-19, Artis Ini Tidak Tidur Dua Malam, Badannya Ngilu, Sakit Kepala dan Deg-degan

Positif Covid-19, Artis Ini Tidak Tidur Dua Malam, Badannya Ngilu, Sakit Kepala dan Deg-degan

Radartasik.com - Kasus Covid-19 di tanah air sekarang masih tinggi. Banyak pesohor yang positif terpapar virus tersebut. Termasuk artis. Mereka kebanyakan melaksanakan isolasi mandiri.

"Persiapkan dirimu sampai Covid-19 ini bilang, hello," tulis artis Masayu Anastasia sebagai keterangan foto selfie di Instagram miliknya. Dia mengaku sudah memasuki hari kedua menjalani isolasi mandiri. 

Masayu menjelaskan setelah positif Covid-19 dirinya tidak bisa tidur selama dua malam berturut-turut. Dia mengatakan bahwa seluruh badannya juga terasa sakit.
"Demam, flu yang muncul dan hilang, radang, badan ngilu, dan sakit kepala," kata dia di Intagram Story.

Selain itu, dia juga merasakan mual bahkan jantung yang berdegup kencang. "Suka tiba-tiba deg-degan. Rasanya ko kaya enggak tenang, ya? Makin ke sini makin enggak karuan," tutur wanita 38 tahun itu. 

Dia mengaku merasakan demam. Namun, saat malam tadi dia jutru merasakan gerah. "Sumpah enggak enak," kata Masayu Anastasia

Sementara itu gejala Covid-19 pada varian sebelumnya lebih banyak ditandai dengan batuk, demam dan sesak napas. Setelah munculnya varian Omicron, kini gejala tersebut lebih mirip dengan flu. Selain pilek, demam, radang tenggorokan, dan sakit kepala, sebagian pasien mengeluhkan gejala pada kulit.

Berdasarkan laporan dari Daily Record dan The Mirror, Jumat (4/12/2022) telah mengidentifikasi 6 gejala pada kulit saat terinfeksi Covid-19 varian Omicron.

Biduran

Biduran dikatakan sebagai salah satu gejala infeksi yang kurang dikenal, tetapi dapat umum terjadi pada mereka yang menderita Omicron. Aplikasi ZOE Covid Study menggambarkan kondisi kulit sebagai gejala dari virus.

Dikatakan bahwa ruam tipe ini datang tiba-tiba dalam bentuk tonjolan di kulit. Ini bisa sangat gatal dan dimulai dengan rasa gatal yang hebat pada telapak tangan atau telapak kaki. Kondisi ini cenderung datang dan pergi dengan cepat.

Biang keringat

Jenis ruam lain yang diyakini umum pada orang dengan Omicron adalah biang keringat. Kondisi ini muncul sebagai area kecil, gatal, benjolan merah dan dapat muncul di mana saja di tubuh tetapi paling umum pada siku, lutut dan punggung tangan dan kaki.

Gejala ini dapat bertahan selama berhari-hari atau berminggu-minggu, menurut para ahli di aplikasi ZOE Covid Study. London sebelumnya memperingatkan bahwa anak-anak dengan Omicron telah mengalami ruam ini. Ruam itu tidak terlihat pada orang dewasa.

Kulit berubah warna

Kasus Covid-19 yang parah dapat menyebabkan kadar Oksigen dalam darah turun, yang dapat menyebabkan perubahan warna kulit. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah memperingatkan bahwa komplikasi yang jarang terjadi ini. Saat seseorang butuh ventilator bisa mengalami gejala ini.

Gejala Ruam di Jari

Anak-anak dan remaja lebih mungkin menderita apa yang disebut jari kaki Covid-19, tetapi itu dapat memengaruhi siapa saja dari segala usia. Gejalanya dapat menyebabkan peradangan pada tangan atau kaki dan dapat berlangsung berbulan-bulan.

Para ahli mengatakan bahwa mereka umumnya muncul dalam waktu empat minggu setelah tertular virus. Kondisi ini mungkin tidak disadari oleh beberapa orang, sementara yang lain mungkin merasa gatal terus-menerus. Para ahli menyarankan menerapkan hidrokortison untuk membantu mengurangi rasa sakit atau gatal.

Bibir sakit

Sejumlah ahli mengatakan bahwa gejala Omicron mirip dengan pilek atau flu. Dan ini bisa meluas ke bibir, yang bisa menjadi pecah-pecah akibat infeksi. Para ahli di CovidSkinSigns mengatakan bahwa bibir mungkin terasa sakit, kering, dan bersisik saat pulih.

Kulit kering

Salah satu gejala infeksi Covid-19 yang umum dilaporkan adalah eksim, dengan orang-orang melaporkan bahwa itu muncul di leher dan dada mereka. CovidSkinSigns mengatakan bahwa itu dapat muncul di area ini saat terkena sinar matahari.
“Biasanya warnanya merah muda dan sangat gatal. Itu dapat muncul kapan saja selama atau setelah infeksi dan biasanya berlangsung lama,” jelasnya. (ddy/jpnn/ran/jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: