Guru, Pelajar, Mahasiswa dan Klub Olahraga di Kota Tasikmalaya Terserang Covid-19
Reporter:
sandy aw|
Minggu 06-02-2022,17:40 WIB
radartasik.com, KOTA TASIK — Pandemi Covid-19 di Kota Tasikmalaya dalam beberapa hari terakhir ini menunjukkan angka kenaikan pasien yang terkonfirmasi positif.
Berdasarkan data
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Minggu (6/2/2022), terjadi penambahan 45 warga Kota Tasikmalaya yang terkonfirmasi positif
Covid-19 dengan satu kasus sembuh, 0 kasus meninggal dunia.
Sehari sebelumnya, terjadi penambahan kasus positif sebanyak 23 orang, 0 kesembuhan, dan 0 kematian. Hingga Minggu sore, total kasus aktif menjadi 121 pasien yang terkonfirmasi positif
Covid-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr
Asep Hendra Hendriana membenarkan adanya lonjakan kasus positif
Covid-19.
“Ya benar ada 121 kasus. Ini semua dari testing yang memang mereka bergejala atau kontak erat dengan yang positif,” tuturnya.
“Namun bukan menjadi kluster ya. Ini mah masih tracking penularan dari keluarganya yang kerja di Jakarta lalu sakit menular ke anggota keluarganya,” ujarnya.
Menurut dr
Asep Hendra Hendriana, para pasien
Covid-19 diketahui positif setelah dicek melalui tracking dan tracing. “Semua dari keluarganya. Ya menular saat di rumah dan beberapa ada hasil tracking juga,” katanya.
Asep Hendra Hendriana mencontohkan ada satu kasus dari sample 17 orang yang di-tracking hasilnya tiga orang positif. “Ya ini kinerja hasil tracking dan tracing ya dan kebanyakan tertular dari luar kota,” ujarnya.
Ada pula, kata
Asep Hendra Hendriana, beberapa kasus juga diketahui ketika mau pulang naik kereta api di-swab ternyata positif. Makanya menjadi banyak saat ini kasus positifnya berasal dari perjalanan luar Kota Tasikmalaya.
“Yang jelas terus terjadi peningkatan kasus ya. Dari lingkungan sekolah juga ada ya dan sudah ada beberapa kasus positif ditemukan ya. Ada dari guru, terus siswanya dan beberapa mahasiswa juga. Jadi ya pelajar memang sudah ada yang tertular namun dari lingkungan keluarga penularannya yang menyebar,” katanya.
Walaupun demikian, menurut
Asep Hendra Hendriana, hingga kini belum ada kluster sekolah. Mayoritas penularannya dari keluarga kepada anak-anaknya yang masih mengenyam pendidikan.
“Kemarin juga ada juga dari klub olahraga di sekolah yang tertular tetapi belum tuntas tracing-nya. Dia tertular dari keluarganya lalu mengikuti kegiatan klub olahraga dan menyebar di sana,” tuturnya.
Untuk kasus tersebut,
Asep Hendra Hendriana mengungkapkan, tracingnya sangat luas hampir 70 orang dan hasil uji laboratoriumnya belum ada. Mungkin besok sudah ada hasilnya yang negatif berapa yang positif berapa.
“Ya semua harus aware ya, potensi itu pasti ada. Jangan terjebak dengan narasi
omicorn ringan dan lain-lainnya. Ya jangan terlena tetap taati protokol kesehatan (prokes) ya,” tuturnya. (Rezza Rizaldi / radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: