Lonjakan Kasus Omicron Jadi Alarm Bahaya, MPR Minta Pemerintah Bersiaga, Harus Siapkan Berbagai Opsi

Lonjakan Kasus Omicron Jadi Alarm Bahaya, MPR Minta Pemerintah Bersiaga, Harus Siapkan Berbagai Opsi

Radartasik.com, Puncak kasus Covid-19 yang dipicu varian Omicron diprediksi terjadi pada awal hingga pertengahan Februari 2022. Demikian analisis  Kementerian Kesehatan (Kemenkes).


Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memberikan tanggapan atas analisis Kementerian Kesehatan itu. MPR meminta pemerintah untuk siaga dalam menghadapi kemungkinan terburuk puncak kasus Covid-19 yang diprediksi terjadi pada bulan ini, dengan segera mengambil sikap dan kebijakan untuk menarik rem darurat yakni melakukan pembatasan mobilitas masyarakat di seluruh sektor.

“Hingga mempertimbangkan opsi lockdown regional di tengah situasi pandemi Covid-19 yang terus mengalami lonjakan. Mengingat lockdown regional ini dinilai sebagai opsi paling riil yang bisa memutus rantai penularan Covid-19,” ujar pria yang akrab disapa Bamsoet kepada wartawan, Jumat (4/2/2022).

Wakil Ketua Umum Partai Golkar juga meminta seluruh lapisan masyarakat agar tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan serta menjadikan lonjakan kasus Covid-19 saat ini sebagai alarm peringatan bahwa penyebaran Covid-19, khususnya akibat varian Omicron sudah semakin mengkhawatirkan.

“Sehingga diharapkan masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan, tetap menggunakan masker dan menjauhi kerumunan, juga membatasi aktivitas di luar rumah, mematuhi dan melaksanakan imbauan ataupun aturan pemerintah yang berlaku terkait upaya penanganan dan penanggulangan pandemi,” katanya.

Bamsoet meminta pemerintah pusat, pemerintah daerah dan Satgas Penanganan Covid-19 terus berkoordinasi dan melakukan monitoring serta pengecekan kesiapan dan ketersediaan fasilitas kesehatan, khususnya di setiap rumah sakit rujukan Covid-19.

“Termasuk menyiapkan rumah sakit darurat Covid-19, menambah relawan yang dikhususkan penanganan Covid-19 hingga memastikan ketersediaan obat-obatan dan alat pendukung medis lainnya. Hal ini sebagai upaya antisipasi dalam mencegah kolapsnya fasilitas kesehatan akibat terus meningkatnya kasus Covid-19 di tanah air,” ungkapnya.

Bamsoet menyarankan agar pemerintah untuk terus meningkatkan upaya testing dan tracing guna mengetahui tingkat penyebaran dan penularan, disamping terus berupaya mengakselerasi vaksinasi Covid-19 mulai dari dosis pertama, kedua hingga dosis ketiga atau booster.

Selain itu, Bamsoet meminta komitmen pemerintah dan Satgas penanggulangan Covid-19 untuk terus berupaya sekuat tenaga dalam menekan dan mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19.

“Misalnya dengan mengatur strategi penanganan pandemi yang disesuaikan dengan kondisi penyebaran pandemi saat ini,” ujarnya. (jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: