Dorce Gamalama Bilang Kagum pada Buya Yahya, Karena Tidak Menjatuhkan Nama Orang Lain
Reporter:
radi|
Rabu 02-02-2022,14:52 WIB
Radartasik.com, JAKARTA — Dorce Gamalama mengaku sangat hormat dan kagum kepada Pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah Cirebon, Buya Yahya. Pasalnya, ulama asal Cirebon itu disebutnya tidak menghakimi siapapun dalam ceramahnya, termasuk dirinya.
Seperti diketahui, Dorce mengundang polemik atas
wasiat yang meminta dimakamkan sebagai perempuan.
Buya Yahya juga dalam konten ceramahnya sempat mengulas hal ini.
Polemik timbul, karena banyak yang tidak sepakat dengan
wasiat Dorce. Terutama permintaan dimakamkan sebagaimana layaknya seorang perempuan
Adapun ucapan kekaguman dan pujian Dorce kepada
Buya Yahya, besar kemungkinan karena ceramah ulama asal Cirebon tersebut.
Dorce juga menyebut
Buya Yahya memiliki jiwa sosial yang tinggi. Hal itu sangat dikagumi dirinya. Pernyataan Dorce tersebut, disampaikan dalam sebuah video yang kemudian beredar di media sosial.
“Saya sangat hormat kepada
Buya Yahya dibanding dengan yang lain-lain.
Buya Yahya adalah ulama yang luar biasa,” katanya.
“Yang penuh jiwa sosial, yang penuh hati dan jiwa besar, yang
tidak menjatuhkan orang, yang tidak menghujat orang, yang tidak mencaci orang, yang tidak memaki orang,” imbuh Dorce dalam video itu.
Dorce lantas berterima kasih kepada
Buya Yahya. “Terima kasih
Buya Yahya. Bagaimanapun nanti hamba akan serahkan kepada Allah SWT. Terima kasih
Buya Yahya,” ungkapnya.
Seperti diketahui, dalam ceramahnya
Buya Yahya menyatakan, bahwa seseorang yang lahir laki-laki dan mengubah dirinya menjadi perempuan, ketika meninggal harus tetap diurus layaknya laki-laki.
“Seseorang yang lahir laki-laki lalu diubah menjadi perempuan, maka secara dhohir dia memang perempuan,” katanya.
Hakikatnya, dia tetap seorang laki-laki. Hak waris dan cara mengurus jenazahnya laki-laki,” kata
Buya Yahya seperti dilihat di kanal Youtube Al-Bahjah TV.
Buya Yahya menekankan agar tidak ada makian, caci maki juga olok-olok.
“Mohon kalau ada yang bisa menyambungkan saya dengan teman-teman yang diuji semacam hal itu, kami ingin mengobrol secara khusus dengan mereka. Bukan untuk menghina atau dilaknatkan, tidak, karena memang ada satu hal berbeda dalam dirinya yang perlu dibenahi, apakah mentalnya atau macam-macam,” ungkap
Buya Yahya.
“Jangan biasa mencaci maki, mengolok-olok. Ini bicara hukum saja. Mohon maaf, Anda yang diuji dengan hal tersebut, bukan berarti saya mencaci Anda tidak, ini bicara hukum,” sambungnya. (yud/radarcirebon)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: