Pakar Mengibaratkan Omicron Seperti Badai, Sedangkan Varian Delta Mirip Tornado
Reporter:
usep saeffulloh|
Selasa 01-02-2022,10:00 WIB
Radartasik.com, Lonjakan kasus Covid-19 secara global dipicu Omicron. Termasuk di Amerika Serikat. Omicron bisa menjadi penyakit berbahaya bagi pasien yang rentan seperti lansia, komorbid, atau belum divaksinasi.
Bagaimana dengan pasien yang meninggal akibat
Omicron? Jumlah pasien
Omicron yang meninggal lebih rendah dibandingkan
varian Delta.
“Persentase dengan
Omicron jauh lebih rendah,” kata Direktur penyakit menular di University of Alabama di Birmingham, dr. Jeanne Marrazzo.
Meski begitu, penerimaan pasien di rumah sakit tetap menjadi beban. Dokter perawatan kritis Universitas Virginia Taison Bell mengatakan
Omicron lebih ringan, namun tetap bisa menjadi
badai. Ia menyebut
Omicron seperti
badai, sementara Delta seperti
tornado.
“
Omicron menyerang dengan cara yang sama seperti
badai bisa lebih ringan daripada
tornado.
Tornado dapat memotong jalur yang lebih merusak dengan kecepatan angin tinggi, tetapi
badai memiliki jejak yang jauh lebih besar,” katanya.
“Ketika Anda memiliki lebih banyak orang yang terkena dampak
badai, maka masih akan berakhir dengan sistem perawatan kesehatan yang kewalahan,” kata Bell, yang merupakan asisten profesor kedokteran di UVA.
“Memang
Omicron lebih lembut, tapi tidak ringan,” katanya.
Selama lonjakan
Omicron, tingkat penerimaan rumah sakit telah 27 per 1.000 kasus dibandingkan dengan 78 per 1.000 ketika delta dominan, menurut studi CDC yang menganalisis data yang dikumpulkan dari sekitar 200 rumah sakit AS antara 1 Desember dan pertengahan Januari 2022.
Pasien yang dirawat di rumah sakit cenderung lebih baik sekarang daripada pasien sebelumnya di masa pandemi. Kematian di rumah sakit juga lebih rendah, turun dari sekitar 12 persen saat kasus delta dan menjadi 7 persen dengan
Omicron.
Risiko seseorang masih sangat tergantung pada usianya. Penerimaan di rumah sakit hampir tiga kali lebih tinggi di antara lansia di atas 50 daripada mereka yang lebih muda. Perbaikan tersebut karena tingkat vaksinasi jauh lebih tinggi saat ini di antara populasi dibandingkan saat Delta melanda. (jp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: