Ukraina Mengatakan Tidak Perlu Panik Setelah Kedutaan AS Memulangkan Stafnya di Kiev
Radartasik.com, Setelah kedutaan AS dan Inggris di Kiev mulai menyarankan staf dan orang yang tidak penting untuk pergi, pemerintah Ukraina mengatakan tidak perlu panik karena invasi Rusia tampaknya tidak akan terjadi.
"Tidak ada alasan untuk panik," kata Presiden Volodymyr Zelensky setelah pertemuan Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina (NSDC).
“Pesan utamanya adalah jangan panik,” kata Perdana Menteri Denis Shmygal dikutip dari Russian Today.
"Saya meminta semua orang untuk tenang," kata Alexey Danilov sekretaris dewan, ia menambahkan bahwa Kiev tidak melihat ada alas an rusia akan melakukan invasi habis-habisan.
Alexey Danilov juga mengatakan belum ada keberangkatan aktif para diplomat asing dari Ukraina, karena hanya tiga kedutaan yang mengevakuasi beberapa staf mereka.
Pemerintah AS dan Inggris telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah menyarankan staf dan tanggungan "tidak penting" untuk meninggalkan Kiev, tetapi mengatakan ini tidak bukan evakuasi.
Perbedaan itu tampaknya gagal meyakinkan Ukraina, BuzzFeed melaporkan pada hari Senin (24/1/2022). "Fakta bahwa AS adalah yang pertama mengumumkan ini sangat mengecewakan," kata sumber tersebut, menambahkan bahwa "terus terang orang Amerika ini lebih aman di Kiev daripada di Los Angeles ... kota di AS.”
Evakuasi personel kedutaan adalah langkah premature dan contoh kehati-hatian yang berlebihan, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina di Twitter .
Danilov berusaha untuk mengecilkan ancaman "invasi Rusia" dalam sebuah wawancara dengan BBC, ia menerangkan jumlah pasukan Rusia di dekat perbatasan tidak bertambah dan mereka melakukan manuver di sana sepanjang waktu.
“Ini adalah wilayah mereka, mereka memiliki hak untuk bergerak ke kiri dan ke kanan. Apakah tidak menyenangkan bagi kita? Ya, itu tidak menyenangkan, tapi itu bukan berita baru bagi kami. Jika ini berita untuk seseorang di Barat, saya minta maaf,” katanya.
Danilov sebelumnya mengatakan dia senang bahwa Barat telah bertindak dengan mengirimkan senjata ke Ukraina dan bantuan praktis lainnya sebagai hasil dari “proses geopolitik” ini.
Tetapi Danilov mencatat bahwa ketakutan tentang invasi Rusia dimulai setelah Washington Post “melakukan berita tanpa perhitungan” sama denganyang dia katakan dalam sebuah wawancara pada akhir Oktober 2021 lalu. (sal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: