Ridwan Kamil: NU Harus Menjadi Obor Menjaga NKRI

Ridwan Kamil: NU Harus Menjadi Obor Menjaga NKRI

Radartasik.com, Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) harus menjadi obor bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Demikian harapan tersebut terucap dari Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil. Menurut Ridwan Kamil, NU harus betul-betul diketahui oleh generasi muda. 

”Catatan sejarah NU jangan dihilangkan pada narasi pendidikan formal. Kekuatan NU yang harus menjadi obor dalam menjaga NKRI ini. Saya juga sekaligus mendukung program UMKM, ini ada inspirasi di Jatim, tingginya ekonomi ziarah, ekonomi religius ini ada PKL ada apanya kita kaji supaya tertib,” kata Ridwan Kamil seusai berziarah ke Makam Keluarga Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari di Ponpes Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (21/1/2022).

Selain ziarah, Ridwan Kamil juga bersilaturahmi dengan pengurus Ponpes Tebuireng dan disambung oleh Himpunan Santri Pasundan (HISPA) yang merupakan tempat berhimpun santri dari Jabar di Ponpes Tebuireng.

Ridwan Kamil mengatakan, KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh Nahdatul Ulama. Ridwan Kamil menyatakan, dia juga bagian dari keluarga organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.

”Leluhur saya, yakni kakek saya juga pengurus sekaligus panglima Hisbullah pada zamannya, menyambungkan tali sejarah itu penting yah, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah,” ujar Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil menegaskan, kunjungannya ke Jawa Timur bukan untuk Pilpres 2024, melainkan ada perjanjian kerja sama antara Pemprov Jabar dan Jatim. Adapun perjanjian itu adalah soal sektor swasembada pangan.

”Ada dua perjanjian besar Pemprov Jabar dan Jatim terkait perdagangan dan UMKM, setelah itu, tentu saya mau mengunjungi dan ziarah ke sejarah asal Nahdatul Ulama di mana saya kan bagian dari pesantren Nahdatul Ulama di Jabar,” terang Ridwan Kamil.

Dia menambahkan, kehadirannya ke Ponpes Tebuireng juga berkaitan dengan sahabatnya, almarhum Salahuddin Wahid atau Gus Solah. Selain itu, dia juga merasakan lega setelah ziarah langsung ke makam ulama NU itu.

”Jadi ada hubungan pribadi dengan almarhum Gus Solah. Karena waktu itu, saya ada niat maksud mendoakan beliau datang ke Bandung, jadi rada terharu, karena tidak sempat hadir dan takziah saat berpulang dan pemakamannya,” kata Ridwan Kamil


 Ridwan Kamil Ziarah ke Makam Pendiri NU
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan napak tilas sejarah asal-usul Nahdlatul Ulama di Jawa Timur. Jumat (21/1/2022), Pesantren Tebuireng Jombang menjadi tujuan utama.

Ridwan Kamil yang mengenakan baju koko putih dengan motif batik Kawung, berziarah ke makam mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, KH Hasyim Asy'ari, dan KH Wahid Hasyim. Di samping makam Gus Dur, Ridwan Kamil menaburkan bunga di atas makam pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah.

Saat menaburkan bunga, dia tampak emosional. Beberapa kali Ridwan Kamil mengusap matanya yang berair.

Saya terharu ketika ziarah ke makam almarhum Gus Sholah. Karena dulu saat mendoakan, datang ke Bandung. Saat pemakaman (Gus Sholah) nggak sempat hadir,” ucap Ridwan Kamil.

Ziarah itu, disebut Ridwan Kamil sebagai upaya untuk mengingat kembali asal-usul dan sejarah Nahdlatul Ulama. Sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama di Jawa Barat, Ridwan Kamil berpesan supaya tetap mengingat dan menjaga sejarah.

”Hari ini (21/1), saya ziarah. Ini kan sejarah asal-usul Nahdlatul Ulama, di mana saya juga bagian dari pesantren Nahdlatul Ulama di Jawa Barat,” tutur Ridwan Kamil.

”Kakek saya juga pengurus dan panglima Hizbullah dulu pada zamannya. Jadi menyambungkan tali sejarah itu penting,” imbuh dia.

Dia meminta warga Indonesia untuk tidak meninggalkan sejarah. Generasi mendatang harus memahami sejarah Indonesia. ”Jangan dihilangkan narasi-narasi di pendidikan formal,” tegas Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil dikenal mampu menjaga budaya dan sejarah Indonesia. Hal itu diakui Ikrema Rayhan Ahmad, salah satu santri asal Bandung Barat. Dia mengaku bangga dengan pencapaian Ridwan Kamil sejak menjadi Wali Kota Bandung.

”Beliau menjaga budaya Sunda dengan banyak cara. Salah satunya selalu menggunakan bahasa Sunda kapanpun ada kesempatan,” tutur Ikrema Rayhan Ahmad.

Selaras dengan Rayhan, Alfian Sya'bani asal Cimahi mengatakan, makin bangga dengan budaya Sunda. ”Kang Emil bangga pakai bahasa Sunda kemana-mana, jadi saya juga berani pakai bahasa Sunda di mana-mana. Budaya Indonesia nggak akan hilang,” ujar Alfian Sya'bani.

Sementara itu, KH Abdul Hakim Mahfudz, pengasuh utama Pondok Pesantren Tebuireng Jombang menyebut, Ridwan Kamil merupakan pemimpin yang inovatif dan peka dengan perkembangan zaman. Banyak karakter Ridwan Kamil yang disebut cocok untuk menjadi pemimpin nasional.

”Sosoknya bagus untuk memimpin. Beliau juga Inovatif dan aktif,” kata KH Abdul Hakim Mahfudz.

KH Abdul Hakim Mahfudz berpesan kepada Ridwan Kamil dan masyarakat untuk menjaga persatuan. Dengan demikian, tidak ada lagi pertengkaran karena perbedaan.

”Kita harus sama-sama saling mendukung. Namanya silaturahmi itu untuk menghilangkan perbedaan. Semoga Indonesia bisa mencapai kedamaian selalu,” pesan KH Abdul Hakim Mahfudz. (jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: