Nasib Honorer Kian Terjepit: Tak Lolos PPPK, Disuruh Hengkang atau Didepak dari Sekolah Induk
Reporter:
Usep Saeffulloh|
Kamis 20-01-2022,12:30 WIB
Radartasik.com, Nasib honorer kini semakin terjepit. Mereka yang tidak lolos seleksi menjadi pekerja pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) mendapatkan tekanan dari sekolah induk, tempat mereka mengajar.
Demikian dikatakan Ketua Umum Forum Guru
Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih.
Heti pun salah satu dari sekian guru
honorer yang diminta untuk tidak bekerja lagi.
"Saya juga disuruh kepsek mundur, tetapi saya menolak. Saya akan mundur kalau ada surat resmi pemberhentian," kata Heti kepada, Senin (17/1/2022).
Guru di SDN 8 Kota Cilegon ini bahkan tidak takut ketika kepseknya mengancam tidak akan menggajinya. Bagi Heti, setiap pemberhentian harus ada alasan jelas.
Kasus lain dialami guru-guru
honorer beberapa kabupaten/kota di wilayah Jawa Barat. Mereka sudah diminta menandatangani surat pengunduran diri.
"Saya hampir setiap hari waswas kalau terima WhatsApp dari kawan-kawan. Takut kalau teman-teman melapor mereka diminta mengundurkan diri," terangnya.
Hal yang membuat Heti heran, para kepsek itu seolah-olah tidak pernah menggunakan tenaga guru
honorer. Para kepsek itu lupa kalau mereka lah yang merekrut guru
honorer.
"Jangan karena mau ada guru PNS dan
PPPK 2021, guru
honorer didepak," ucapnya. Dia mengaku sedih ketika mengetahui yang didepak banyak guru
honorer tua.
Guru-guru
honorer tua ini kemudian memburu sekolah swasta yang saat ini kekurangan pendidik pascaseleksi
PPPK guru tahap 2.
"Guru-guru senior terpaksa mengais rezeki di sekolah swasta. Hancur hati saya," ucapnya. Heti pun mendesak pemerintah mencarikan solusi bagi para guru
honorer yang tidak lolos
PPPK.
Mereka sudah lulus passing grade, tetapi karena formasinya terbatas akhirnya tidak lolos
PPPK.
(esy/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: