Cerita Pilu Ayah Salsabila, Simpan Trauma Karena Dua Anak Meninggal Ditabrak Mobil di Lokasi Berdekatan
Reporter:
radi|
Selasa 04-01-2022,11:50 WIB
Radartasik.com, BANDUNG — Ayah Salsabila, Jajang (48) memendam duka dan trauma cukup mendalam atas kehilangan dua buah hati tercintanya. Termasuk Salsabila yang menjadi korban tabrak lari di Jalan Raya Nagreg pada awal Desember tahun lalu.
Apalagi lokasi tabrakan itu tidak jauh dari rumah Salsabila. Hanya saja ketika kejadian, Ayah Salsa, panggilan akrab Salsabila sedang bekerja di Cijolang.
Jajang pun tidak menyangka, kejadian kecelakaan di
Nagreg begitu tragis. Selain putrinya meninggal tertabrak mobil oknum TNI, jenazahnya dibuang ke aliran Sungai Serayu, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
“Salsa itu anak kesayangan saya. Anak bungsu. Sebetulnya saya ini masih
trauma,” tutur Jajang, terkait perasaan kehilangannya, seperti dikutip dari kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi.
Diungkap dia, ada
trauma yang belum pernah diungkapkan sebelumnya kepada publik. Yakni kecelakaan yang menimpa anak pertamanya.
Kejadiannya beberapa tahun lalu. Waktu itu, sang istri masih bekerja di Arab Saudi sebagai tenaga kerja wanita (TKW) dengan kontrak 4 tahun.
Anak pertama pasangan ini, sudah berusia 16 tahun waktu itu. Tiba-tiba mengalami kecelakaan
ditabrak mobil boks, dengan lokasi yang tak jauh dari tempat kecelakaan Salsabila.
“Lokasinya nggak jauh, agak turun sedikit ke bawah. Tapi masih sekitar itu,” kata Jajang sembari terputus-putus bicaranya.
2 Tahun Merahasiakan Kematian Anak Pertama
Saat kecelakaan terjadi, istrinya baru menjalani kontrak 2 tahun di Arab Saudi. Dia khawatir mengabarkan kalau anak mereka meninggal dan sang istri harus melanggar kontrak, karena pulang lebih awal.
Dua tahun lamanya Jajang berbohong kepada istrinya, terkait anak pertama mereka yang sudah tiada. Dia berdalih, anaknya itu sudah bekerja dan sibuk.
Istrinya baru tahu kalau anak mereka sudah tiada dua tahun kemudian. Atau setelah kontrak berakhir dan pulang kembali ke Desa Ciaro, Kecamatan
Nagreg.
Suasana duka, lama dirasakan pasangan suami istri dengan empat anak tersebut. Ada juga rasa
trauma. Naas, beberapa tahun berselang kecelakaan justru menimpa anak bungsu kesayangannya.
Salsabila
ditabrak oknum anggota TNI di dekat SPBU Ciaro, yang sesungguhnya tidak jauh dari rumah. Hanya 5 menit berjalan kaki menyusuri gang sempit.
“Mungkin cuma bisa diambil hikmahnya. Yang terjadi sudah tidak bisa diulang. Saya ini sebenarnya masih
trauma,” kata Jajang, saat dikunjungi Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi.
Menurut dia, putrinya itu memang baru duduk di kelas 2 MTs. Namun sudah memiliki hubungan sangat dekat dengan Handi. Bahkan Handi sering menginap di rumah itu. Sekali waktu, pernah sampai 3 bulan. Karenanya, keluarga sempat berencana menikahkan sejoli itu.
Handi dan Salsa Sempat akan Dinikahkan
Sayang, niat baik yang diungkapkan Jajang ke keluarga Handi belum bisa terlaksana. Keluarga pria meminta waktu, karena ada anak perempuan yang belum menikah.
Pernikahan itu pun gagal diwujudkan. Sejoli tersebut tewas dalam kecelakaan
ditabrak mobil oknum anggota TNI. Kasus laka lantas yang mulanya dianggap tabrakan biasa itu, lantas menjadi sorotan lantaran korbannya justru hilang selama seminggu.
Sampai akhirnya ditemukan mengambang di Sungai Serayu. Yang kemudian menjadi jalan kasus ini terungkap dan para tersangka berhasil ditangkap.
Yang memilukan keluarga, para pelaku ternyata oknum aparat. Bahkan tega membuang jenazah korban ke sungai demi menghilangkan jejak.
Saat pertemuan dengan Dedi Mulyadi, Jajang mengaku sebelumnya sempat dimintai keterangan oleh Polisi Militer, untuk perkembangan kasus ini. Karenanya, dia berharap para pelaku dihukum setimpal.
Seperti diketahui, Kolonel Priyanto, Koptu Andreas Dwi dan Kopda Ahmad Sholeh kini sedang menjalani penyidikan di Puspom AD.
Terbaru, kemarin mereka menjalani rekonstruksi tabrak lari di
Nagreg hingga membuang jenazah korban di Jembatan Tajum, Sungai Serayu, Kabupaten Banyumas.
Ayah dan ibu Salsabila turut hadir menyaksikan rekonstruksi dekat SPBU Ciaro. Untuk pertama kalinya juga, mereka secara langsung melihat ketiga tersangka. (yuda/radarcirebon)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: