Pelatih Chelsea Bilang Amazing, Kapten Juve Sebut Kekalahan Berat

Pelatih Chelsea Bilang Amazing, Kapten Juve Sebut Kekalahan Berat

Radartasik.com, LONDON — Chelsea menggunduli Juventus dengan skor 4-0 pada matchday kelima Grup H Liga Champions 2021/2022 dini hari tadi.

Hasil laga yang membuat The Blues naik ke puncak klasemen disambut gembira sang manajer Thomas Tuchel.

Kepada BT Sport, Tuchel menyebut penampilan anak asuhnya amazing alias luar biasa. 

”Performa yang luar biasa dan hasil yang fantastis,” kata Tuchel dikutip dari BBC Live.

”Kami lebih tajam daripada di Turin, kami mengambil lebih banyak risiko, sesuatu yang tidak kami miliki di Turin.”

”Dengan kontrol Anda tidak dapat melukai mereka, Anda perlu melakukan penetrasi dengan berlari tanpa bola. Kami sangat bagus dan mencetak gol yang bagus,” lanjutnya.

Ia mengatakan, anak asuhnya menunjukkan kinerja dan kerja keras selama pertandingan.

”Saya merasa sangat sadar bahwa kami melakukan pekerjaan yang tidak terlihat dan ketika kami harus bertahan, kami benar-benar bertahan dan berusaha keras,” jelas dia.

”Kami ingin tetap sabar tetapi pada saat yang sama tidak tertidur. Kami ingin meningkatkan ritme dan intensitas. Sangat sulit untuk menciptakan dan mencetak gol tetapi kami menciptakan begitu banyak,” lanjutnya.

Sayangnya, kemenangan ini diwarnai cedera Ben Chilwell dan N'Golo Kante.

”Ben mengalami nyeri hebat di lutut. N'Golo sedikit terkilir lututnya. Mereka berdua akan diperiksa besok. Mereka adalah hal yang sangat menyedihkan karena N'Golo sangat bagus sebelum dia pergi dan Chilly berada di momen yang fantastis,” tuturnya.

Berat Diterima

Juve yang sudah dipastikan lolos ke babak 16 besar dihancurkan di Stamford Bridge dengan gol-gol dari Trevor Chalobah, Reece James, Callum Hudson-Odoi dan Timo Werner. Hasil itu membuat mereka kehilangan posisi di puncak klasemen.

Mengomentari hasil ini, Kapten Juventus Leonardo Bonucci cukup terpukul dan malu dengan kekalahan telak mereka di markas Chelsea. Ia mengatakan itu berat diterima.

”Ini kekalahan berat, tentu saja, kami harus mengambil pelajaran bahwa melawan tim-tim ini Anda harus selalu melaju dengan kecepatan 1.000 km/jam, karena saat Anda memperlambatnya, mereka menghukum Anda,” kata Bonucci kepada Sky Sport Italia dan Sport Mediaset.

Ia mengatakan timnya sudah mencoba di babak kedua untuk menutup pergerakan Chelsea dari sayap. ”Akan tetapi kami tidak cukup fokus pada dua bola yang mereka masukkan dari sayap,” keluhnya.

”Penting bagi kami untuk mengambil pelajaran dari pertandingan ini, yaitu melawan tim-tim ini, Anda tidak dapat menurunkan intensitas atau konsentrasi sejenak,” lanjut dia.

Bek Timnas Italia itu juga menyebut gol pertama Chelsea mestinya dianulir karena Antonio Rudiger sudah melakukan handball.

Meski begitu, Bonucci mengakui mereka memang seharusnya bekerja lebih keras mencegah gol dari situasi sepak pojok itu.

”Kami kebobolan gol pertama dari sepak pojok, itu mungkin handball. Kami seharusnya bisa mengontrolnya dengan lebih baik di babak kedua, karena mereka menyebabkan banyak masalah bagi kami,” jelasnya.

Terkait perbedaan tempo antara tim Italia dan Liga Premier yang tampak jelas di laga ini, Bonucci mengatakan Liga Premier memiliki tujuh, delapan, sembilan tim yang bersaing memperebutkan gelar setiap musim.

”Karena itu mereka juga menantang untuk melaju jauh di Liga Champions,” ujarnya. (amr/fajar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: