Pelaku Usaha Minta Penyaluran BBM Subsidi Diperketat

Pelaku Usaha Minta Penyaluran BBM Subsidi Diperketat

Radartasik.com — Dalam sepekan ini, ketersediaan solar di beberapa wilayah langka. Pengusaha transportasi menyebutkan bahwa hal itu sudah menjadi fenomena tahunan. Mereka mengusulkan agar penyaluran bahan bakar kendaraan diesel bersubsidi itu dilakukan secara ketat sehingga kelangkaan tak akan terulang.

Ketua DPC Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Surabaya Putra Lingga mengatakan, pihaknya kesulitan mencari solar saat memasuki kuartal IV tahun ini. Menurut dia, fenomena tersebut terjadi dalam tiga tahun terakhir.

“Kami selalu diberi tahu jika kuota solar menipis sehingga harus dibatasi,” ujarnya kepada Jawa Pos Senin (18/10).

Pembatasan tersebut terjadi hampir di semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jawa. Beruntung, Aptrindo sudah mendapatkan solusi dari Pertamina. Mereka mendapatkan jaminan ketersediaan solar di tujuh SPBU jalur logistik pelabuhan. Dengan begitu, truk logistik tak perlu khawatir operasional terganggu karena harus antre atau kehabisan solar di jalan.

“Saya sudah mengimbau 3.800 unit truk di bawah organisasi kami agar mengisi dulu di pelabuhan sebelum melakukan perjalanan,” tuturnya.

Lingga menyebutkan, Aptrindo sudah mengusulkan agar pemerintah memperketat penyaluran solar. Dengan demikian, kelangkaan BBM bersubsidi tak perlu terjadi. Subsidi untuk bahan bakar memang seharusnya ditujukan untuk angkutan penumpang atau barang.

“Kalau memang susah, dihapus saja sekalian supaya tak ada lagi alasan untuk pembatasan,” ujarnya.

Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur Bali dan Nusa Tenggara Deden Mochamad Idhani mengatakan, mobilitas yang membaik berdampak ke konsumsi BBM meningkat.

“Konsumsi harian solar subsidi di Jawa Timur naik 16 persen sejak September jika dibandingkan konsumsi harian delapan bulan pertama tahun ini,” ucapnya.

Deden menegaskan, Pertamina Patra Niaga memastikan stok maupun penyaluran (supply chain) berjalan dengan baik. Selain penambahan penyaluran, Pertamina menggenjot distribusi solar subsidi, produksi kilang, serta mengawasi penyaluran agar tepat sasaran.

Sementara itu, sistem monitoring dan pengawasan ketat distribusi BBM Pertamina menemukan adanya aksi penimbunan ilegal atas solar subsidi di wilayah Jawa Tengah. (jpg)

— BBM bersubsidi*: 26,3 juta kiloliter (kl)
— BBM nonsubsidi: 48,97 juta kl
— Total konsumsi BBM: 75,27 juta kl
Ket*: BBM bersubsidi seperti solar, minyak tanah, hingga bensin penugasan seperti premium.

Sumber: Kementerian ESDM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: