Presiden Serbia Tak Akan Memberi Sanksi Untuk Rusia
Radartasik, Meskipun menderita kerusakan besar, Beograd menegaskan akan berjuang untuk mempertahankan kebijakannya dengan tidak bergabung dengan sanksi internasional yang diberlakukan terhadap Moskow atas konflik di Ukraina kata Presiden Serbia, Aleksandar Vucic.
"Kami telah bertahan selama delapan puluh hari tanpa membatasi Rusia dan harga yang kami bayar sangat besar," tutur Vucic kepada penyiar lokal Prva.
“Serbia tidak memiliki akses ke pasar modal dan tidak dapat melayani pinjaman luar negerinya, yang mempengaruhi kesejahteraan penduduk,” keluh Vucic.
"Mereka mengatakan, Vucic akan mengumumkan sanksi atas Rusia. Tidak, kami akan berjuang selama kami bisa. Kami menderita kerusakan yang sangat besar, tetapi kami tidak mencari ucapan terima kasih," tegas presiden.
“Serbia bertindak seperti ini karena merasa mereka negara berdaulat dan merdeka dan sangat menyadari betapa tidak perlunya sanksi itu," lanjutnya dikutip dari Russian Today.
Serbia sangat bergantung pasokan gas dan minyak Rusia, Vucic berharap kebijakanya akan membuat Beograd dapat menyepakati harga yang baik untuk energi dimasa depan.
BACA JUGA:Jepang Memberlakukan Sanksi Baru Terhadap Rusia
Bulan lalu presiden Serbia mengklaim bahwa dia diperas untuk memberikan sanksi pada Rusia, Beograd diancam akan diberi sanksi oleh barat jika menolak.
AS, Uni Eropa dan beberapa negara lain telah menjatuhkan banyak sanksi terhadap Moskow setelah melancarkan operasi militernya di Ukraina pada akhir Februari.
Sanksi tersebut membuat aset asing Bank Sentral Rusia dan berbagai entitas dan individu lainnya dibekukan dan secara efektif memotong Rusia dari pasar uang yang didominasi dolar dan euro.
Beberapa perusahaan internasional juga berhenti melakukan bisnis dengan Rusia. Langkah-langkah ini telah menjadikan Rusia negara yang paling banyak terkena sanksi di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: russian today